Pemerintah Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Teror di Dhaka

Basuki Rahmat | CNN Indonesia
Sabtu, 02 Jul 2016 21:24 WIB
KBRI mengimbau kepada seluruh WNI di Bangladesh untuk menjaga keamanan pribadi dan untuk sementara waktu menghindari tempat-tempat keramaian.
Salah satu korban serangan mematikan di Dhaka, Bangladesh. (Foto: Tribune/Mahmud Hossain Opu/via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia menyatakan sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban serangan teror di wilayah Gulshan, Dhaka, Bangladesh, pada Jumat (1/7), yang menewaskan 20 orang warga negara asing dan puluhan orang luka-luka.

Kedutaan Besar RI di Dhaka telah memantau terus perkembangan situasi di lapangan, berkoordinasi dengan pihak otoritas berwenang setempat, dan masyarakat Indonesia di Dhaka. KBI terus melakukan penelusuran untuk mencari informasi kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban.


“Kedutaan Besar RI di Dhaka melaporkan bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban hingga siaran pers ini dikeluarkan,” kata Kementerian Luar Negeri dalam keterangan tertulisnya kepada pers di Jakarta, Sabtu (2/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak KBRI menyatakan bahwa hingga saat ini tercatat 520 orang WNI di Bangladesh.


KBRI mengimbau kepada seluruh WNI yang berada di wilayah Bangladesh untuk menjaga keamanan pribadi, tetap waspada, dan untuk sementara waktu menghindari tempat-tempat keramaian yang dapat dijadikan target teror serta mengikuti arahan dan imbauan otoritas keamanan setempat.

Bagi WNI yang membutuhkan informasi dapat menghubungi KBRI Dhaka melalui Emir Faisal, Fungsi Protokol dan Konsuler melalui nomor ponsel +880 1614444560 dan +880 1614444552 12.


Pemerintah Indonesia mengecam serangan teror dan penyederaan tersebut. Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam kepada para korban dan keluarga mereka dalam menghadapi situasi yang sulit ini.

Indonesia menyampaikan solidaritasnya kepada Bangladesh dalam memerangi terorisme dan menekankan kembali perlunya kerja sama internasional yang lebih erat untuk melawan terorisme sebagai ancaman nyata terhadap dunia.

(obs)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER