Jakarta, CNN Indonesia -- Tujuh terduga militan yang menewaskan setidaknya 20 orang dalam serangan penyanderaan di sebuah restoran di ibu kota Dhaka merupakan warga lokal. Sebelum serangan terjadi pihak berwenang mencoba menangkap lima dari tujuh tersangka yang diduga terkait dengan jaringan militan internasional.
Ketujuh pria bersenjata itu menyerbu restoran papan atas di zona diplomatik pada Jumat (1/7) dan meluncurkan penyanderaan selama 12 jam. Para sandera yang tewas di antaranya sembilan warga Italia, tujuh warga Jepang dan seorang warga Amerika.
Kelompok militan ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan ini dan memperingatkan berbagai "negara tentara salib" bahwa warga negara mereka tidak akan aman "selama pesawat mereka membunuh Muslim."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ISIS juga mengunggah foto lima militan yang disebut terlibat dalam serangan itu tengah menyeringai di depan sebuah bendera hitam, menurut situs pemantauan militan, SITE.
Klaim ISIS hingga kini belum dapat dikonfirmasi. Namun, Menteri Dalam Negeri Bangladesh Asaduzzaman Khan menyatakan kepada
Reuters pada Sabtu (2/7) malam bahwa terdapat dugaan baik ISIS maupun al-Qaidah terlibat dalam serangan itu.
Khan menegaskan pandangan pemerintah bahwa militan yang berkembang di dalam negeri bertanggung jawab atas serangkaian pembunuhan di negara itu selama 18 bulan terakhir.
"Serangan ini dilakukan oleh JMB," kata Khan, mengacu kepada Jamaat-ul-Mujahideen Bangladesh, yang mengklaim mewakili ISIS di Bangladesh.
Meski demikian, wakil inspektur jenderal polisi Shahidur Rahman menyatakan kepada
Reuters bahwa pihak berwenang pada Minggu (3/7) sedang menyelidiki hubungan antara pelaku penyanderaan dengan dan kelompok militan internasional seperti ISIS atau al-Qaidah.
Ia menyebut bahwa sebagian besar militan merupakan kelompok warga yang berpendidikan dan berasal dari keluarga kaya. Namun, ia menolak memberikan rincian lebih lanjut.
Kepala polisi Bangladesh Shahidul Hoque menyatakan seluruh pelaku penyandeaan dalam serangan itu merupakan warga negara Bangladesh.
"Lima dari mereka teridentifikasi sebagai militan, dan aparat penegak hukum sudah melakukan beberapa upaya sebelumnya untuk menangkap mereka," kata Hoque kepada para wartawan di Dhaka pada Sabtu malam.
Siapa pun yang bertanggung jawab, serangan ini menandai eskalasi besar dalam kekerasan yang diluncurkan oleh militan, yang menuntut berdirinya pemerintahan Islam di Bangladesh. Sebagian besar dari 160 juta populasi di Bangladesh merupakan warga Muslim.
(ama)