Jakarta, CNN Indonesia -- Dua pria kembar Afrika Selatan ditahan karena diduga merencanakan serangan ke gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat dan bangunan yang dimiliki oleh orang Yahudi.
Kedua pria yang teridentifikasi bernama Fatima dan Ibrahim Mohammed Patel ini ditahan bersama dua orang lainnya ditahan di Johannesburg pada Minggu (10/7).
Keempat orang ini akan dikurung di penjara hingga 19 Juli, ketika sidang kasus mereka digelar. Menurut juru bicara unit elite polisi, Hangwani Mulaudzi, mereka akan diadili atas tuduhan beragam, mulai dari konspirasi hingga pelanggaran persenjataan.
"Tuntutan itu termasuk rencana teror yang mereka rencanakan ke Kedubes AS juga bangunan Yahudi di negara ini. Pria kembar ini dituntut atas konspirasi. Patel bersaudara juga dituntut atas pelanggaran Undang-Undang Pengendalian Senjata untuk saat ini," ujar Mulaudzi seperti dikutip
Reuters, Senin (11/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merujuk pada surat tuntutan, konspirasi itu terjadi antara Oktober 2015 hingga 8 Juli tahun ini.
Masih mengacu pada surat tuntutan, kedua pria kembar ini ingin pergi ke Suriah. Namun, pejabat keamanan memastikan bahwa tak ada kelompok militan terkenal beroperasi di Afrika Selatan.
Namun pada Juni lalu, AS dan Inggris memperingatkan Afrika Selatan akan adanya ancaman besar serangan terhadap warga asing di pusat-pusat perbelanjaan di negara itu.
Menanggapi penangkapan ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, John Kirby, mengapresiasi tindakan tersebut dan "sangat yakin sistem peradilan di Afrika Selatan dapat mengatasi kasus ini sesuai dengan praktik yang diterima secara internasional."
(stu/stu)