Clinton Pertimbangkan Mantan Panglima NATO Jadi Cawapres

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 13 Jul 2016 19:13 WIB
Tim kampanye Hillary Clinton mempertimbangkan mantan panglima tertinggi NATO untuk mendampingi istri Bill Clinton itu sebagai calon wakil presiden.
Saat masih menjadi menteri luar negeri AS pada pemerintahan putaran pertama Barack Obama, Clinton bekerja sama erat dengan Stavridis yang saat itu memegang jabatan penting di NATO. (Reuters/Rick Wilking)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim kampanye nomine presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton, mempertimbangkan mantan panglima tertinggi NATO, James Stavridis, untuk mendampingi istri Bill Clinton itu sebagai calon wakil presiden.

"Stavridis adalah salah satu pejabat militer terbaik dari generasinya. Ia merupakan orang dengan kemampuan dan integritas tinggi, serta pemimpin yang luar biasa," ujar anggota tim kampanye Clinton, Michele Flournoy, kepada Reuters, Selasa (12/7).

Stavridis pernah menjabat sebagai Laksamana Angkatan Laut AS. Kini, ia menjadi dekan di Sekolah Hukum dan Diplomasi Universitas Tuffs di Boston.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ia memiliki bakat, pengalaman, dan kebijakan untuk melayani rakyat Amerika di tingkat tertinggi pemerintahan kami," ucap Flournoy.

Namun, tim kampanye Clinton dan Stavridis sendiri secara resmi enggan berkomentar mengenai pertimbangan ini.

Saat masih menjadi menteri luar negeri AS pada pemerintahan putaran pertama Barack Obama, Clinton bekerja sama erat dengan Stavridis yang saat itu memegang jabatan penting di NATO.

Ketika memperkenalkan Clinton dalam sebuah acara makan malam pada 2013, Stavridis berkata, "Ia bekerja berkali-kali lipta dengan tenaganya, antusiasmenya, dan tekad tak terbatas untuk mengembangkan dunia kita."

Sebelum itu, Stavridis juga pernah menjabat sebagai asisten militer senior untuk mantan Menteri Pertahanan AS, Donald Rumsfeld, pada masa pemerintahan George W. Bush, ketika Washington pertama kali memutuskan untuk menginvasi Irak.

Fakta ini dianggap dapat menjadi alat serangan politik bagi nomine presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump.

Dalam beberapa kampanyenya, Trump mengkritik Clinton yang kala itu merupakan anggota dewan karena memilih menyepakati invasi itu.

Sementara itu, Trump juga diperkirakan bakal mengumumkan orang yang akan menjadi wakilnya pada Jumat mendatang.

Di antara yang diperkirakan menjadi calon terkuat bagi Trump adalah Newt Gingrich, mantan juru bicara Dewan Perwakilan AS; Mike Pence, gubernur Indiana; Chris Christie, gubernur New Jersey, dan pensiunan militer Letnan Jenderal Michael Flynn, menurut berbagai laporan media dan sumber dari Partai Republik. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER