Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat mengusir dua pejabat Rusia. Hal ini dilakukan sebagai respons atas insiden penyerangan seorang diplomat AS oleh polisi Rusia di Moskow pada awal bulan ini.
"Pada 17 Juni, kami mengusir dua pejabat Rusia dari Amerika Serikat sebagai respons terhadap serangan ini," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, John Kirby, seperti dikutip
Reuters, Jumat (8/7).
Menurut Kirby penyerangan itu terjadi pada 6 Juni lalu. Saat itu, seorang diplomat terpercaya mereka ingin memasuki gedung Kedutaan Besar AS di Moskow, tapi diserang oleh polisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tindakan ini tak beralasan dan membahayakan keselamatan karyawan kami. Rusia mengklaim polisi itu melindungi kedutaan dari orang yang tak dikenal itu sangat tidak benar," ucapnya.
Pernyataan ini bertolak belakang dengan keterangan dari juru bicara Kementeria Luar Negeri Rusia. Menurut Rusia, petugas kepolisian itu hendak memeriksa dokumen sang diplomat AS untuk memastikan bahwa pria itu tidak berbahaya.
Namun, diplomat itu justru menyikut polisi tersebut di bagian wajah. Juru bicara Kemlu Rusia mengatakan bahwa karyawan kedutaan itu merupakan seorang agen CIA yang menyamar menjadi petugas diplomatik.
Belakangan ini, tepatnya sejak pencaplokan Crimea dan meluasnya dampak perang Suriah, AS memang kerap menuding Rusia melecehkan diplomatnya. Namun, AS selalu berupaya menanganinya secara diam-diam.
Pada Kamis lalu, Kirby mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, sudah mengangkat isu ini ketika berbincang dengan Menlu Rusia, Sergei Lavrov, pada Juni lalu.
Dalam perbincangan itu, Kerry mengatakan bahwa Washington ingin menangani masalah ini dengan pembicaraan privat antara kedua pemerintah.
(den)