Jakarta, CNN Indonesia -- Tentara Turki yang melarikan diri ke Yunani setelah percobaan kudeta yang gagal tak ingin kembali ke Turki karena khawatir akan nyawa mereka.
Delapan tentara yang memohon suaka politik di Yunani tiba di Alexandroupolis dengan helikopter pada Sabtu lalu. Mereka ditahan otoritas Yunani karena masuk secara ilegal.
Turki menyebut tentara tersebut sebagai pengkhianat dan meminta Yunani mengektradisi mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Yunani mengatakan bahwa permintaan suaka mereka akan diproses, namun tetap akan menaati hukum internasional dan kesepakatan hak asasi manusia.
Vasiliki Ilia Marinaki, pengacara yang mewakili empat dari delapan pria itu, menegaskan bahwa mereka “tak tahu apa pun soal kudeta" dan mengikuti perintah dari atasan mereka.
"Mereka takut hidup mereka berada dalam bahaya. Karenanya, mereka tidak ingin kembali ke Turki dan mereka telah meminta suaka politik," katanya kepada Skai TV.
Helikopter Black Hawk mereka sempat mendapat serangan dari polisi Turki, tambah Marinaki. Di saat yang sama, mereka telah menerima pesan teks di ponsel mereka bahwa upaya kudeta sedang berlangsung, sehingga mereka memutuskan untuk melarikan diri ke negara tetangga Yunani.
Setelah upaya kudeta yang gagal pada Sabtu lalu, pemerintah Turki telah menangkap sebanyak 3.000 tentara dan 3.000 jajaran hakim dan jaksa yang dituding terlibat.
(stu)