Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tidak main-main saat mengatakan akan membersihkan negara itu dari para pengkhianat. Setelah ribuan tentara ditangkap, kini ratusan staf di kementerian agama Turki dipecat karena terlibat kudeta.
Diberitakan
Reuters, Selasa (10/7), sebanyak 492 staf dipecat dari Direktorat Urusan Agama Turki, Diyanet, semacam kementerian agama di negara itu.
Diyanet dalam pernyataannya mengatakan ratusan staf tersebut dipecat karena terlibat dalam kudeta dan diduga memiliki kaitan dengan jaringan terorisme. Terdapat lebih dari 100 ribu staf di Diyanet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hampir 18 ribu orang ditahan menyusul kudeta akhir pekan lalu, termasuk di antaranya 6.000 anggota militer, sekitar 9.000 polisi, sedikitnya 3.000 hakim dan 30 gubernur.
Lebih dari 200 orang tewas, termasuk warga sipil dan aparat keamanan, hampir 1.500 orang terluka dalam peristiwa akhir pekan lalu itu.
Pemerintah Erdogan mengatakan kudeta tersebut didalangi oleh Fethullah Gulen, tokoh agama Turki yang kini hidup mengasingkan diri di Amerika Serikat. Akibat peristiwa ini, hubungan Turki dan AS tegang.
Erdogan mengatakan kudeta adalah bentuk dari pengkhianatan yang layak dihukum mati. Erdogan menegaskan tidak akan menghapuskan hukuman mati kendati ditekan oleh Uni Eropa.
(stu)