Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Turki bersumpah akan menghabisi gerakan Gulen hingga ke akarnya, setelah percobaan kudeta yang gagal pada Sabtu lalu.
Presiden Turki Tayyip Erdogan menuding ulama Fethullah Gulen mendalangi kudeta yang menewaskan 232 orang tersebut. Turki juga meminta Amerika Serikat mengekstradisi Gulen yang kini berada Pennsylvania.
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim menuding Washington—yang menyatakan akan mempertimbangkan ektstradisi jika ada bukti—memiliki kebijakan standar ganda dalam perang melawan terorisme.
Dalam pidato parlemen, Yildirim mengatakan fakta bahwa warga sipil menjadi target dalam upaya kudeta oleh faksi militer tidak terduga sebelumnya. Kudeta berdarah di Turki terakhir terjadi 30 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Maaf tapi organisasi teroris paralel ini tak akan menjadi pion yang efektif bagi negara mana pun. Kita akan mencari mereka hingga ke akarnya hingga tak ada organisasi teroris klandestin lain yang akan berani mengkhianati rakyat kita lagi,” kata Yildirim.
Sekitar 1.400 orang terluka ketika militer mencoba merebut parlemen, markas besar intelijen, bandara dan jembatan Istanbul dalam percobaan kudeta.
Setelah itu, otoritas Turki memecat atau menangkap hampir 20 ribu tentara, polisi, hakim, dan pegawai negeri sipil yang dianggap terlibat upaya kudeta.
Meski menyatakan solidaritas dengan Turki terkait upaya kudeta, pemimpin Barat juga mengkhawatirkan penangkapan besar-besaran pasca kudeta akan menodai demokrasi Turki.
Mengasingkan diri dari Turki, Gulen sendiri adalah kawan yang berakhir menjadi lawan bagi pemerintahan Erdogan.
Gulen adalah warga Turki, seorang mantan imam, penulis sekaligus tokoh politik. Pria 75 tahun ini membentuk gerakan politik keagamaan bernama gerakan Gulen, atau yang dikenal dengan nama Hizmet di Turki.
Mengaku bermazhab Hanafi, Gulen menekankan pengajarannya dengan memadukan agama dengan ilmu pengetahuan alam, mendorong dialog antar agama, serta demokrasi multi partai. Dia menginisiasi dialog dengan Vatikan dan organisasi-organisasi Yahudi.
(stu)