Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan status keadaan darurat di Turki selama tiga bulan ke depan, mengikuti upaya kudeta militer Jumat pekan lalu.
Dalam keterangan resminya di Istana Kepresidenan Turki di Ankara, Rabu (20/7) malam waktu setempat, Erdogan mengatakan status tersebut diberlakukan agar pihak berwenang dapat mengambil tindakan dengan cepat dan efektif terhadap mereka yang bertanggung jawab atas kudeta pada 15 Juli lalu.
Erdogan, yang telah meluncurkan pembersihan massal di beberapa lembaga negara Turki, mengatakan langkah yang diambilnya saat ini sejalan dengan konstitusi Turki dan tidak melanggar hukum atau kebebasan dasar warga negaranya.
Dilansir dari
Reuters, Keputusan status darurat ini dikeluarkan oleh Erdogan di hadapan seluruh kementeriannya, setelah dia mengadakan pertemuan dengan Kementerian Pertahanan Turki selama lima jam pada Rabu sore.
Selain itu, Erdogan juga bersumpah akan membersihkan virus yang memicu terjadinya kudeta militer, yang ada di semua instusi di Turki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(meg)