Bangladesh Tangkap Empat Perempuan Anggota Militan

Reuters | CNN Indonesia
Minggu, 24 Jul 2016 19:00 WIB
Polisi Bangladesh menangkap lima orang perempuan anggota kelompok militan yang dituding terlibat dalam serangan di sebuah kafe yang menewaskan 22 orang.
Serangan berdarah di sebuah kafe yang menewaskan 22 orang pada 1 Juli lalu merupakan salah satu yang terburuk di Bangladesh. (Reuters/Jayanta Dey)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi Bangladesh menangkap lima orang perempuan anggota kelompok militan yang dituding terlibat dalam serangan berdarah di sebuah kafe yang menewaskan 22 orang pada 1 Juli lalu.

Pihak berwenang Bangladesh memburu kelompok militan setelah lima orang pria meyerbu sebuah kafe di Dhaka pada awal Juli itu. Sebagian besar korban yang tewas merupakan warga asing; sembilan warga Italia, lima warga Jepang, seorang warga Amerika Serikat dan seorang warga India.

Polisi yakin bahwa kelompok Jamaah al-Mujahidin Bangladesh (JMB), kelompok terlarang yang telah berbaiat kepada ISIS, merupakan dalang serangan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Empat perempuan yang ditangkap pada Minggu (24/7) berusia 18 hingga 30 tahun, dan ditahan di Sirajganj. Mereka diyakini merencanakan serangan itu, menurut polisi.

“Berdasar petunjuk, pasukan kami menyerbu rumah sewaan di mana ditemukan juga materi pembuat granat dalam jumlah besar, bahan pembuat bom, dan buku jihad,” kata polisi distrik, Siraj Uddin Ahmed.

Para perempuan itu selanjutnya akan diinterogasi jika memiliki kaitan dengan serangan di Dhaka.

Pada Kamis lalu, empat anggota kelompok JMB juga ditahan.

Serangan di kafe itu adalah salah satu yang terburuk di Bangladesh sepanjang sejarah.

Al-Qaidah dan ISIS berebut membuat klaim atas serentetan serangan yang terjadi di Bangladesh sepanjang tahun lalu. Namun pihak berwenang Bangladesh menyangkal hal tersebut dan menyalahkan kelompok militan lokal. Meski begitu, metode serangan di kafe Dhaka menurut pengamat menunjukkan bahwa pelaku serangan kemungkinan memiliki kaitan dengan kelompok teroris internasional. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER