Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi penembakan terjadi di Kishoregonj, Bangladesh, dekat tempat di mana 100 ribu umat Muslim berkumpul untuk merayakan Idul Fitri pada Kamis (7/7).
Seperti diberitakan
Reuters, serangan ini menewaskan satu petugas kepolisian, salah satu pelaku, dan juga melukai lima orang lainnya.
Menurut
CNN, perayaan Idul Fitri di Kishoregonj merupakan tradisi terbesar di Bangladesh dengan perkiraan sekitar 300 ribu orang akan hadir. Kepanikan pun melanda ketika serangan ini terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Situasi di sini sangat panik," ujar seorang petugas kepolisian di ruang kendali di Kota Kishoregonj.
Hingga saat ini, polisi belum mengetahui motif penembakan di Kishoregonj yang terletak sekitar 140 kilometer dari Dhaka.
Namun, Kepala Administrasi Distik Kishoregonj, Mohammad Azimuddin Sheikh mengatakan, ada dugaan awal bahwa serangan ini merupakan aksi militan.
Meski demikian, belum ada kelompok militan yang mengklaim sebagai dalang dalam serangan di hari kemenangan umat Muslim tersebut.
Insiden ini terjadi hanya berselang beberapa hari setelah kasus penyanderaan di sebuah restoran di Dhaka, pekan lalu, yang telah menewaskan 20 orang.
Ketika itu, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, Menteri Dalam Negeri Bangladesh, Asaduzzaman Khan, membantah keterlibatan ISIS dalam penyanderaan tersebut.
Selama ini, pemerintah menyalahkan kelompok militan Jamaat-ul-Mujahideen Bangladesh atas serangkaian serangan brutal di negaranya.
Seorang pejabat Bangladesh menilai, tak tertutup kemungkinan para pelaku terinspirasi dari serangan ISIS di luar negeri, tetapi tidak terkait langsung dengan kelompok militan itu.
"Beberapa gambar [yang diunggah di jejaring sosial] mengindikasikan mereka didorong oleh aktivitas ISIS di luar negeri. Namun, tidak menunjukkan hubungan langsung dengan ISIS," pungkasnya.
(bir)