India Berupaya Selamatkan Terpidana Mati di Indonesia

Ike Agestu | CNN Indonesia
Kamis, 28 Jul 2016 12:13 WIB
Menteri Luar Negeri India mengatakan pihaknya melakukan upaya terakhir untuk membatalkan eksekusi mati terhadap Gurdip Singh, di Indonesia atas kasus narkoba.
Petugas gabungan TNI dan POLRI mulai melakukan operasi sterilisasi di kawasan Pulau Nusakambangan, menjelang pelaksanaan eksekusi mati tahap ke III. (Antara/Idhad Zakaria)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri India, Sushma Swaraj, mengatakan bahwa pihaknya melakukan upaya terakhir untuk membatalkan eksekusi mati terhadap warga India, Gurdip Singh, di Indonesia atas kasus narkoba.

“Kami melakukan upaya di menit-menut terakhir untuk menyelamatkannya [Gurdip Singh] dari eksekusi pada 28 Juli,” ujar Swaraj lewat akun Twitter-nya pada Rabu malam (27/7).
Singh adalah salah satu terpidana mati yang akan menghadapi regu tembak di Nusakambangan bersama 13 orang lainnya.

Jaksa Agung Muhammad Prasetyo sebelumnya menyebutkan selain warga negara Indonesia, mereka yang akan dieksekusi pada tahap III adalah warga negara Pakistan, Zimbabwe, India dan Nigeria. Meski begitu ia tidak memberi informasi soal waktu pasti pelaksanaan eksekusi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Twitter/@SushmaSwaraj)
"Mesti ada (warga negara) Nigeria, Zimbabwe, Pakistan, India. Kalau tidak ada perubahan (eksekusi) minggu ini. Saya harapkan semua pihak bisa memahami ini, kami menyadari sementara ada pihak yang tidak sepaham tapi bagaimanapun ini bukan satu pekerjaan yang menyenangkan, tapi harus dilakukan," ujar Prasetyo
Prasetyo juga mengatakan, saat ini tak ada lagi kesempatan bagi para terpidana mati yang hendak dieksekusi untuk mengajukan grasi.

"Grasi sudah lewat waktu. Aturan Indonesia menyatakan, grasi diajukan paling lambat satu tahun setelah inkracht putusannya," kata dia di Jakarta, Rabu.

Singh, 48, diputus bersalah setelah mencoba menyelundupkan 300 gram heroin ke Indonesia pada 2004. Ia divonis mati oleh pengadilan pada Februari 2005. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER