Diremehkan Turnbull, Kevin Rudd Mundur jadi Calon Sekjen PBB

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 29 Jul 2016 19:47 WIB
Kevin Rudd menyatakan mundur dari pencalonan sekretaris jenderal PBB setelah diremehkan oleh Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull.
Kevin Rudd menyatakan mundur dari pencalonan sekretaris jenderal PBB. (Reuters/Peter Barnes/File Photo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kevin Rudd menyatakan mundur dari pencalonan sekretaris jenderal PBB setelah diremehkan oleh Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull.

Diberitakan Reuters, Jumat (29/7), Turnbull mengatakan bahwa Rudd, mantan PM Australia, tidak layak menempati posisi sekjen PBB menggantikan Ban Ki-moon. Turnbull juga menegaskan, Australia tidak akan mendukung pencalonan Rudd itu.

Keputusan ini, kata Turnbull, tidak dipengaruhi oleh keadaan politik dalam negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apakah pemerintah yakin, apakah kami yakin, apakah saya sebagai perdana menteri yakin Rudd cocok untuk posisi itu? Penilaian saya dia tidak cocok," ujar Turnbull di Canberra.

Rudd pernah dua kali menjabat perdana menteri Australia dari Partai Buruh selama enam tahun. Kepemimpinannya dari tahun 2007 hingga 2013 diwarnai perseteruan dengan rekan separtainya, Julia Gillard. Keduanya saling menjatuhkan dalam kudeta partai.

Posisi sekjen PBB digilir sesuai rotasi negara anggota. Eropa Timur adalah satu-satunya wilayah yang belum ikut dalam bursa calon sekjen PBB.

Rudd sendiri telah sejak lama diduga mengincar posisi Sekjen. Namun menyusul komentar Turnbull, Rudd menyatakan mengundurkan diri.

"Nominasi oleh pemerintah tidak akan bisa memberikan posisi itu kepada Rudd. Namun hal itu akan membuat dia berkompetisi bersama dengan 12 kandidat lainnya dari seluruh dunia," ujar pernyataan kantor Rudd.

Kondisi di Australia ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di Selandia Baru. Perdana Menteri Selandia Baru John Key mendukung penuh mantan PM Helen Clark untuk memperebutkan posisi sekjen PBB. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER