Clinton Tuding Trump Kambing Hitamkan Keluarga Tentara Muslim

Reuters | CNN Indonesia
Senin, 01 Agu 2016 09:32 WIB
Kali ini, Trump menyindir keluarga tentara Muslim AS yang tewas di Irak yang berbicara dalam konvensi nasional Demokrat pekan lalu.
Kali ini, Trump menyindir keluarga tentara Muslim AS yang tewas di Irak yang berbicara dalam konvensi nasional Demokrat pekan lalu. (Reuters/Carlo Allegri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, menuding rivalnya dari Partai Republik, Donald Trump, mengkambinghitamkan orang tua seorang tentara Muslim yang tewas di Irak.

Dalam wawancara dengan ABC, Minggu (31/7), Trump mempertanyakan mengapa Ghazala Khan, ibu dari seorang tentara angkatan darat, Humayun Khan, hanya diam berdiri di samping suaminya, Khizr Khan, saat berpidato dalam konvensi nasional Demokrat di Philadelphia pekan lalu.

Trump mengimplikasikan bahwa Ghazala kemungkinan “tak diizinkan” berbicara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ia berdiri di sana, tak mengatakan apa pun, ia mungkin, mungkin tidak diizinkan berbicara. Coba terangkan pada saya,” kata Trump.

Berbicara dalam misa di gereja, Clinton mengatakan bahwa Trump telah menghina sebuah keluarga yang telah banyak berkorban. Ia megatakan apa yang Trump lakukan sangat berlawanan dengan keyakinannya.

“Saya tidak iri terjadap keyakinan orang lain, atau yang tak berkeyakinan, namun saya mengecam mereka yang mengkambinghitamkan warga Amerika yang lain, yang menghina orang lain karena agama mereka, etnis mereka, disabilitas mereka,” kata Clinton di sebuah gereja Afrika-Amerika di Ohio.

“Itu bukan cara saya dibesarkan, bukan yang diajarkan gereja saya,” kata Clinton. “Tim Kaine dan saya adalah orang beragama.” Tim Kaine akan mendampingi Clinton sebagai calon wapres dari Demokrat untuk pemilu AS pada 8 November mendatang.

Anggota parlemen dari Partai Republik, Paul Ryan, juga mengecam pernyataan Trump.

“Banyak Muslim Amerika yang telah melayani dengan berani militer kita, dan membuat pengorbanan besar. Kapten Khan adalah contohnya,” kata Ryan. “”Pengorbanannya—dan Khizr dan Ghazala Khan—harus selalu dihormati. Titik.”

Pada Minggu, Ghazala menulis kolom opini di Washington Post, berisi pembelaannya. Ia mengatakan bahwa suaminya sebelumnya bertanya apakah ia ingin berbicara di konvensi, namun ia memutuskan ia tak akan sanggup berbicara karena kesedihan akan kematian anaknya pada 2004 lalu.

“Donald Trump mengatakan bahwa saya mungkin tidak diizinkan mengatakan sesuatu. Itu tidak benar,” tulisnya.

Khizr Khan merupakan warga AS yang berasal dari Pakistan dan beragama Muslim. Ia berbicara soal kepahlawanan anaknya dan mengungkit seruan Trump soal larangan masuk bagi orang Islam. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER