Jakarta, CNN Indonesia -- Pasukan pemerintah Suriah melancarkan serangan udara terhadap enam rumah sakit di daerah Aleppo dalam waktu sepekan. Kelompok HAM yang berbasis di AS menilai serangan tersebut merupakan kejahatan perang.
Dokter untuk Hak Asasi Manusia (PHR) menyatakan pekan ini menandai serangan terburuk terhadap fasilitas rumah sakit di Aleppo sejak konflik mendera Suriah lima tahun silam, yang telah menewaskan lebih dari 250 ribu orang.
Fasilitas medis dihujani bom dari jet tempur pasukan Suriah pada periode dari 23 Juli hingga 31, menurut laporan PHR yang berbasis di New York.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kota dan provinsi Aleppo merupakan salah satu wilayah yang terkena dampak kekerasan paling parah sejak upaya perdamaian yang digagas pada awal tahun ini gagal dan gencatan senjata terhenti.
"Sejak Juni, kami telah melihat peningkatan laporan serangan terhadap warga sipil di Aleppo dan serangan udara terhadap infrastruktur medis yang tersisa di kawasan ini," bunyi pernyataan dari direktur program PHR Widney Brown, dikutip dari
Reuters, Rabu (3/8).
"Setiap serangan ini merupakan kejahatan perang," ucap Brown.
Pasukan pemerintah dan sekutu mereka dan dengan dukungan Rusia bergerak maju dalam beberapa bulan terakhir dan memberlakukan pengepungan di wilayah yang dikuasai kelompok pemberontak dari Aleppo sejak awal Juli lalu, ketika mereka menutup jalan utama dari wilayah yang dikuasai oposisi menuju pusat kota.
"Pengeboman, kurangnya bantuan kemanusiaan dan gagalnya PBB untuk memberikan jenis bantuan membuat jumlah korban tewas akan meningkat dalam waktu dekat," ujar Brown.
[Gambas:Video CNN]PHR mengklaim telah mendokumentasikan lebih dari 370 serangan terhadap 265 fasilitas medis selama perang. Sebanyak 750 tenaga medis tewas akibat ratusan serangan itu.
Banyak rumah sakit yang sudah rusak terkena serangan udara selama lima tahun konflik di Suriah. Pada April lalu, serangan udara di sebuah rumah sakit yang dikuasai pemberontak Aleppo menewaskan puluhan orang.
Beberapa hari kemudian, roket milik kelompok pemberontak menghantam sebuah rumah sakit di wilayah yang dikuasai pemerintah kota.
(ama/stu)