PM Malaysia Klaim Tak Terkait Investigasi AS soal 1MDB

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 06 Agu 2016 03:33 WIB
Najib Razak menegaskan bahwa investigasi oleh Departemen Kehakiman AS soal skandal pencucian uang 1MDB tidak melibatkan dirinya atau pemerintah Malaysia.
Najib Razak menegaskan bahwa investigasi oleh Departemen Kehakiman AS soal skandal pencucian uang 1MDB tidak melibatkan dirinya atau pemerintah Malaysia. (Reuters/Olivia Harris)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Najib Razak menegaskan bahwa investigasi yang diluncurkan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) soal skandal pencucian uang lembaga investasi Malaysia, 1Malaysia Development Berhad (1MDB), tidak melibatkan dirinya, pemerintah Malaysia atau bahkan 1MDB sendiri.

Investigasi ini diumumkan bersamaan dengan pengumuman pengajuan gugatan hukum dari Jaksa Agung AS Loretta Lynch bulan lalu yang berupaya menyita aset senilai lebih dari US$1 miliar, terkait dengan konspirasi pencucian uang lintas negara dari dana 1MDB.

"Saya ingin mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh DOJ baru-baru ini tidak melibatkan saya, atau pemerintah Malaysia, atau 1MDB secara langsung," kata Najib, dikutip dari Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gugatan itu hanya menyebutkan lima orang. Ini bukan gugatan kriminal, melainkan gugatan perdata," ujar Najib.

Sebagai salah satu dewan pemimpin 1MDB, Najib sendiri terseret kasus dugaan korupsi yang melibatkan lembaga investasi yang sarat utang itu. Sebayak US$680 juta dana dari 1MDB diduga mengalir ke rekening pribadi sang perdana menteri.

Namun, Najib membantah tuduhan itu, dan mengklaim bahwa dana itu bukan berasal dari 1MDB dan tidak digunakan untuk keuntungan pribadi. Jaksa Agung Malaysia memutuskan bahwa dana tersebut merupakan hadiah dari keluarga kerajaan Saudi, dan sebagian besar telah dikembalikan.

Najib menilai skandal 1MDB merupakan masalah bisnis, namun kemudian dipolitisasi oleh "musuh tertentu."

Ketika ditanya tentang hubungannya dengan Mahathir Mohamad, salah satu tokoh politik senior yang dalam setahun terakhir vokal mengkritik Najib, ia menyatakan bahwa sang mantan perdana menteri yang paling lama menjabat di Malaysia itu "terobsesi dengan kekuasaan."

"Dr Mahathir sangat mendukung saya di masa lalu dan menjadi mentor saya, tapi dia memiliki kecenderungan ingin menjai pengendali," kata Najib.

Ia menambahkan bahwa Mahathir kerap kali ingin memainkan peran sebagai pengambil keputusan di Malaysia, meski tidak lagi menjabat sebagai perdana menteri.

Sebaliknya, pada Maret lalu, Mahathir mengajukan gugatan terhadap Najib, dengan tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER