Anwar Ibrahim Tegaskan Dukung Mahathir Gulingkan PM Malaysia

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 21 Jul 2016 14:44 WIB
Anwar Ibrahim menegaskan dukungannya kepada rival politiknya, Mahathir Mohamad, dalam upaya untuk menggulingkan Perdana Menteri Najib Razak.
Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim bahkan menyatakan bersedia untuk mengabaikan hubungannya dengan Mahathir yang selama ini buruk, jika itu dapat membantu mengembalikan kekuasaan ke tangan rakyat. (CNN Indonesia/Olivia Harris)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin aliansi oposisi Malaysia yang kini mendekam di tahanan, Anwar Ibrahim, menegaskan dukungannya kepada rival politiknya, Mahathir Mohamad, dalam upaya untuk menggulingkan Perdana Menteri Najib Razak yang terserat sejumlah skandal dalam beberapa tahun terakhir.

Koalisi ini berpotensi menimbulkan ancaman politik terbesar untuk Najib, yang kerap kali didesak mundur utamanya setelah terseret dalam dugaan kasus korupsi miliaran dolar lembaga investasi Malaysia, 1Malaysia Development Berhad atau 1MDB.

Anwar sebenarnya sudah mengajukan dukungan kepada Mahathir sejak Maret lalu, ketika Mahathir meluncurkan kampanye 'Save Malaysia' yang menghasilkan Deklarasi Warga untuk menggulingkan Najib. Gerakan ini didukung oleh berbagai kelompok oposisi Malaysia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dukungan kembali ditegaskan Anwar menyusul pengumuman tuntutan sipil oleh Jaksa Agung AS untuk menyita berbagai aset senilai US$1 miliar yang diduga berasal dari penyalahgunaan dana 1MDB oleh para petinggi lembaga itu.

"Kami akan berkolaborasi dengan semua kekuatan progresif soal agenda reformasi demokrasi dan kebijakan pro-rakyat," katanya kepada Reuters dari penjara melalui perantara, menurut laporan Reuters, Kamis (21/7).

Anwar menyatakan bahwa terdapat alasan bagi para oposisi agar bekerja sama dengan siapa saja yang berkomitmen mendorong agenda reformasi, demokrasi dan pemenuhan hak rakyat.

Anwar bahkan menyatakan bersedia untuk mengabaikan hubungannya dengan Mahathir yang selama ini buruk, jika itu dapat membantu mengembalikan kekuasaan ke tangan rakyat Malaysia.

"Bergantung pada kebijakan yang berkomitmen untuk reformasi, demokrasi dan pro-rakyat, maka ada berbagai alasan bagi oposisi untuk terlibat dan bekerja sama," kata tokoh yang sudah menjalani satu tahun dari vonis lima tahun penjara yang dijatuhkan kepadanya.

Anwar dan Mahathir merupakan rival selama hampir dua dekade, dimulai ketika Mahathir memecat Anwar dari jabatan wakil perdana menteri pada 1998. Tuduhan kejahatan sodomi yang dijatuhkan atas Anwar pada masa pemerintahan Mahathir pun diduga bermotif politik.

Anwar kini kembali mendekam dalam tahanan untuk kedua kalinya, juga atas tuduhan sodomi. Vonis terhadap Anwar yang dijatuhkan pada masa kepemimpinan Najib ini pun diduga bermuatan politik. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER