Jakarta, CNN Indonesia -- Militer Mesir mengklaim telah menewaskan Abu Duaa al-Ansari, sosok yang diidentifikasi sebagai pemimpin ISIS di Sinai.
Melalui Facebook, militer Mesir pada Kamis (4/8) mengatakan bahwa Ansari tewas karena serangkaian serangan di dekat Arish, kota terbesar di semenanjung Sinai. Tak hanya Ansari, militer Mesir juga mengklaim berhasil menewaskan 45 militan ISIS.
"Operasi sukses ini membuktikan janji pasukan bersenjata untuk membalas martir mereka dan menghabisi semua elemen teroris dan pemimpinnya, sampai Mesir dan rakyatnya dapat menikmati keamanan dan stabilitas," tulis militer Mesir, seperti dikutip
Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CNN Internasional melaporkan bahwa militer Mesir tidak menjelaskan cara mengonfirmasi kematian Ansari dan tidak memberikan rincian lebih jauh soal serangan itu. Tidak ada laporan kedua yang bisa mengonfirmasi kematian Ansari.
Mesir memang terus bergejolak sejak pertengahan 2013, ketika ratusan tentara dan polisi tewas saat Abdel Fattah al-Sisi menggulingkan presiden saat itu, Mohamed Mursi.
Sebagian besar kekerasan terjadi di Sinai, tempat di mana ISIS bermarkas. Wilayah yang berbatasan dengan Israel, Jalur Gaza, dan Terusan Suez ini pun menjadi perhatian khusus bagi pemerintah.
Militer sudah melakukan beberapa operasi untuk menggempur para militan ISIS dan memutus jalur peredaran senjata dan kebutuhan mereka, salah satunya dengan menghancurkan terowongan dan desa di perbatasan yang digunakan untuk menyelundupkan senjata dan militan dari Jalur Gaza.
Warga lokal mengatakan bahwa memang banyak terowongan digunakan untuk menyelundupkan kebutuhan seharu-hari ke Gaza guna meringankan konsekuensi akibat blokade Israel.
(vws)