Disebut Duterte, Pejabat Filipina Bantah Terlibat Narkoba

Ike Agestu | CNN Indonesia
Minggu, 07 Agu 2016 16:44 WIB
Para pejabat Filipina yang namanya disebut oleh Presiden Rodrigo Duterte terlibat dalam perdagangan dan peredaran narkoba membantah keterlibatan mereka.
Duterte dalam pidatonya pada Minggu pagi (7/8) menyebutkan nama delapan hakim, lebih dari 50 wali kota dan mantan wali kota, 96 pensiunan dan polisi aktif, terlibat dalam perdangan narkoba. (Reuters/Erik De Castro)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para pejabat Filipina yang namanya disebut oleh Presiden Rodrigo Duterte terlibat dalam perdagangan dan peredaran narkoba membantah keterlibatan mereka, dan menyatakan mereka merasa terkejut.

Duterte dalam pidatonya pada Minggu pagi (7/8) menyebutkan nama delapan hakim, lebih dari 50 wali kota dan mantan wali kota, 96 pensiunan dan polisi aktif, terlibat dalam perdangan narkoba.

Mantan Wali Kota Cebu, Mike Rama, dilansir oleh CNN Philippines, membantah tuduhan tersebut lewat akun sosial medianya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat juga: Duterte Sebut Nama Polisi dan Pejabat yang Terlibat Narkoba

“Berita bahwa nama saya disebutkan oleh Presiden Duterte menyedihkan. Meski tuduhan ini tak benar, jika ini cara dan langkah yang penting untuk memenangkan perang melawan narkoba, saya akan sepenuhnya bekerja sama dengan pihak berwenang untuk segera membersihkan nama saya dan kami percaya bahwa kami akan diberikan kesempatan untuk memberikan versi kami dan membuktikan kami tidak bersalah,” ujar Rama.

Rama juga menambahkan bahwa ia akan terus melanjutkan dukungan dalam kampanye melawan narkoba yang diusung Duterte.

Sementara itu, Cipriano Violago Jr., wali kota San Rafael, Bulacan, yang namanya juga disebut Duterte, juga mengatakan bahwa ia mendukung langkah Duterte untuk memberantas narkoba.
“Tentu saja saya sangat sedih, saya menjadi lemah karena masalah besar yang saya hadapi ini….Tidak ada kebenaran dari kabar bahwa saya terlibat dalam obat-obatan ilegal,” kata dia.

Violago mengatakan bahwa wilayahnya secara aktif mendukung kampanye Duterte memerangi narkoba. Menurutnya, 109 bandara narkoba sudah dipenjara sejak ia menjadi wali kota pada 2013. Sementara itu sekitar 900 bandar dan pemakai narkoba menyerahkan diri dan ditempatkan dalam program rehabilitasi pada bulan lalu.

Ia juga meminta Duterte memberinya kesempatan untuk membersihkan namanya, dan ia bersedia untuk diinvestigasi.

Lihat juga: Rodrigo Duterte, Presiden Filipina yang Penuh Kontroversi

Dalam pidatonya, Duterte memerintahkan penangguhan izin senjata atas semua individu yang ia sebutkan. Ia menginstruksikan polisi yang terlibat juga untuk melapor ke markas besar kepolisian.

“Ini bukan masalah pribadi bagi saya. Saya bukan musuh Anda. Saya tak punya perasaan buruk terhadap Anda. Tapi saya marah sekarang,” ujar Duterte.

Duterte mengatakan saat ini ada 600 ribu pemakai, bandara dan pecandu narkoba di Filipina, “karena personel pemerintahan terkait (perdagangan ilegal obat-obatan).” (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER