Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, melontarkan ancaman keras kepada para pembuat kebijakan yang ingin memasukkan kepentingan pribadi dalam amandemen konstitusi negara.
"Anda pilih. Lakukan dengan baik. Jangan curangi rakyat. Jika kalian memaksakan kepentingan, saya akan membubarkan Kongres," ujar Duterte kepada Dewan Pastoral untuk Pemilu Bertanggung Jawab di Malacanang, Rabu (3/8).
Seperti dilansir
AsiaOne, Duterte merujuk pada rencana perubahan Konsitusi melalui Majelis Konstituen, atau
con-ass.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada
con-ass, para pembuat kebijakan dari kedua majelis dalam Kongres akan bersidang untuk mengubah Konstitusi 1987.
Awalnya, Duterte menginginkan konvensi konstitusi, atau
con-con. Namun, ia berubah pikiran ketika mengetahui bahwa proses itu dapat menghabiskan dana pemerintah hingga setidaknya 50 juta peso atau setara Rp13,9 miliar.
Pembicaraan amandemen konstitusi ini merupakan salah satu langkah menuju rencana Duterte untuk mengubah bentuk pemerintahan menjadi sistem federal.
Pada pidato kenegaraan pertamanya pada 25 Juni lalu, Duterte memang mengatakan ingin membentuk pemerintahan federal seperti yang diterapkan di Perancis.
Ia menginginkan negara itu memiliki perdana menteri sekaligus presiden.
Jika rencananya untuk mengubah sistem pemerintahan ini terwujud dalam waktu empat hingga lima tahun, Duterte siap mengundurkan diri dari jabatan kepala eksekutif negara itu.
(ama)