Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mendesak Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk mengembalikan miliaran dolar aset negaranya yang disita oleh Washington.
Presiden Iran periode 2005-2013 ini menyampaikan tuntutan tersebut melalui sepucuk surat kepada Obama, berisi pembahasan keputusan Mahkamah Agung AS yang mengizinkan penyitaan aset Iran senilai US$2 miliar atau setara Rp26,2 triliun untuk kompensasi bagi korban serangan teror pada 1983 silam.
Pada awal surat desakannya, Ahmadinejad menyayangkan Obama tetap mengizinkan keputusan pengadilan itu diterapkan. Pasalnya, dengan demikian Obama gagal memenuhi salah satu janjinya pada awal masa jabatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Slogan kampanye Anda adalah 'berubah' dan Anda mengklaim akan mengubah kebijakan-kebijakan dan sikap," tulis Ahmadinejad seperti dikutip
RT.
Ia kemudian mulai membahas mengenai hubungan dengan Iran. Menurutnya, Obama pernah berjanji untuk memperbaiki hubungan dengan Iran. Dengan diterapkannya hasil keputusan mahkamah ini, Ahmadinejad menganggap Obama gagal memenuhi janji itu.
"Sangat disesalkan karena pernyataan eksplisit Anda, termasuk dengan pengumuman publik dan tertulis, untuk memperkuat hubungan dengan Iran, dan membuat kompensasi atas 60 tahun penindasan dan kejahatan pemerintah AS yang berbeda terhadap bangsa Iran, tidak pernah terpenuhi," tulis Ahmadinejad seperti dikutip
CNN.
Keputusan mengenai penyitaan aset ini sendiri diumumkan pada awal tahun ini. Hasilnya menyebutkan bahwa AS diizinkan menyita aset Iran sebagai kompensasi terhadap keluarga dari korban serangan bom di barak Angkatan Laut AS di Libanon pada 1983 silam.
Pengeboman yang menewaskan 241 personel AS itu terlacak dilakukan oleh Hizbullah. Pada 2003, hakim federal AS menyatakan bahwa kelompok teror itu melakukan aksinya tersebut atas arahan dari pemerintah Iran.
"Meskipun saya yakin bangsa Iran akan mendapatkan haknya, saya menyarankan Anda tidak membiarkan fitnah sejarah dan insiden lebih pahit menjadi bagian dari rekam jejak Anda," kata Ahmadinejad.
Gedung Putih menolak berkomentar mengenai surat bertanggal Selasa (9/8) ini. Tak diketahui pula apakah Obama sudah menerima surat itu karena ia dan keluarganya sedang berlibur ke Martha's Vineyard, Massachusetts.
(stu/stu)