Trump Minta Maaf soal Komentarnya yang Kontroversial

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Jumat, 19 Agu 2016 13:01 WIB
Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump meminta maaf atas berbagai komentar kontroversial yang kerap dilontarkannya.
Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump meminta maaf atas berbagai komentar kontroversial yang kerap dilontarkannya. (Reuters/Carlo Allegri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump meminta maaf atas berbagai komentar kontroversial yang kerap dilontarkannya yang "mungkin telah menyebabkan sakit hati." Langkah ini dilakukan Trump seiring dengan semakin menurun popularitasnya dalam jajak pendapat menjelang pemilihan umum presiden pada November mendatang.

"Terkadang, dalam panasnya perdebatan dan berbicara soal berbagai isu, Anda tidak dapat memilih kata yang tepat atau Anda mengatakan hal yang salah," kata Trump di hadapan para pendukungnya dalam kampanye di Charlotte, North Carolina, Kamis (18/8).

"Saya telah melakukan itu, dan saya menyesal, terutama ketika itu menyebabkan sakit hati. Terlalu banyak hal lain ketimbang kita mempermasalahkan hal ini," kata taipan real-estate itu, dikutip dari Reuters.
Trump tidak menyebutkan komentarnya yang mana yang ia maksud. Pasalnya, banyak komentar Trump yang dinilai kontroversial sepanjang kampanyenya. Bahkan, para pakar menilai melontarkan berbagai kalimat yang dinilai ofensif dan rasis sudah menjadi gaya tersendiri pebisnis New York ini untuk meraih dukungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ambil contoh ketika Trump berpidato untuk mengumumkan pencalonan presidennya tahun lalu, ia menyebut imigran Meksiko sebagai "penjahat dan pemerkosa" dan berjanji akan membangun tembok di wilayah perbatasan kedua negara. Belakangan, Trump kembali dikecam karena meremehkan keluarga dari seorang tentara Muslim AS yang tewas di Irak pada 2004 akibat serangan bom bunuh diri.

Meski dikecam banyak pihak selama masa kampanyenya, Trump yang terkenal dengan komentarnya yang rasis terhadap perempuan, imigran Meksiko dan warga Muslim ini sebelumnya tidak pernah meluncurkan permintaan maaf di depan publik semacam ini.
Terkait permintaan maafnya, tim kampanye rival Trump, Hillary Clinton, menilai, "Donald Trump benar-benar memulai kampanyenya dengan menghina orang."

"Kami belajar malam ini bahwa tim perumus naskah pidatonya tahu betul Trump harus meminta maaf soal banyak hal. Namun, permintaan maaf itu hanyalah sebuah kalimat yang tak bermakna, kecuali dia memberitahu kami pernyataannya yang ofensif, intimidatif, dan memecah belah yang mana yang ia sesali - dan mengubah cara bicaranya," bunyi pernyataan dari tim kampanye Clinton.

Seiring dengan menurunnya dukungan dalam jajak pendapat, Trump belakangan mencoba strategi berbeda dalam kampanyenya, yakni dengan mencoba berbicara lebih bijak.
Trump sendiri sudah merombak tim kampanyenya untuk kedua kalinya selama dua bulan terakhir. Sepekan terakhir, Trump tidak lagi berpidato dengan gaya ceplas-ceplos, dan kini menggunakan teleprompter.

Meski demikian, manajer tim kampanye baru Trump, Kellyanne Conway, berjanji bahwa Trump tetap akan mempertahankan "keaslian" pendapatnya dan tak ambil pusing terhadap berbagai komentar kontroversialnya di masa lalu.

"Kami ingin mengemukakan pesan yang optimistis, mengembirakan dan berfokus pada kebijakaan kepada warga Amerika," kata Conway kepada CBS.
"Kami akan memastikan bahwa Donald Trump nyaman dengan menjadi dirinya sendiri, bahwa dia tidak kehilangan keasliannya yang tidak bisa dibeli, baik karena [kecaman] publik maupun hasil jajak pendapat," ujarnya kepada CNN.

Selama dua pekan terakhir, lanjut Conway, Trump memberikan pidato mengungkapkan kebijakannya soal upaya peningkatan lapangan pekerjaan, keamanan nasional serte penegakan hukum dan ketertiban di AS.

"Dia akan lebih banyak memberikan pidato terkai kebijakan terhadap isu-isu itu. Anda akan melihatnya mengungkapkan banyak usulan kebijakan," tuturnya.

"Minggu depan adalah pidato soal imigrasi, disusul oleh pidato soal edukasi. Lihat saja," kata Conway. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER