Jakarta, CNN Indonesia -- Jaringan komputer media Amerika Serikat
New York Times diretas, diduga dilakukan peretas yang bekerja untuk intelijen Rusia. Kasus ini menambah panjang pembobolan jaringan oleh peretas asal Rusia.
Pihak
New York Times seperti dikutip
Reuters, Selasa (23/8), mengatakan peretas tidak berhasil mengambil data-data atau merusak jaringan mereka di biro Moskow.
"Kami terus memantau sistem kami dengan alat dan intelijen terbaru. Kami tidak melihat adanya bukti sistem internal, termasuk sistem di biro Moskow, dibobol atau disusupi," kata juru bicara
New York Times, Eileen Murphy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat AS yang tidak disebut namanya kepada
CNN mengatakan FBI dan badan keamanan AS lainnya tengah menyelidiki peretasan terhadap
New York Times dan beberapa media lainnya di AS yang diduga dilakukan hacker Rusia.
Peretasan media AS oleh hacker Rusia disinyalir adalah bagian dari skema pembobolan jaringan di Amerika, salah satunya juga dialami Partai Demokrat yang mengusung Hillary Clinton dalam pemilu AS November mendatang.
Sumber Reutere mengatakan, peretas Rusia juga mengincar sistem komputer calon presiden Partai Republik, Donald Trump.
Ini bukan kali pertama
New York Times diserang peretas.
Sebelumnya pada 2013, kelompok peretas pendukung Bashar al-Assad, Tentara Elektronik Suriah, menyerang
New York Times dan media lainnya. Di tahun yang sama, peretas China juga berhasil menyusup ke komputer media tersebut.
(den)