Bom Terlarang Tewaskan 417 Orang di Daerah Konflik

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 01 Sep 2016 17:44 WIB
Bom tandan terdiri dari bom-bom kecil yang menyebar ke radius yang luas. Jika jatuh ke darat bom ini sulit ditemukan, terkadang meledak jika konflik telah usai.
Bom tandan terdiri dari bom-bom kecil yang menyebar ke radius yang luas. Jika jatuh ke darat bom ini sulit ditemukan, terkadang meledak jika konflik telah usai. (Reuters/Abdalrhman Ismail)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bom cluster atau tandan yang terlarang di beberapa negara telah menewaskan lebih dari 400 orang di daerah konflik. Sifat bom ini yang sulit diidentifikasi membuat banyak anak-anak turut menjadi korban.

Dalam laporan koalisi anti-bom tandan, Cluster Munition Coalition, yang dikutip Reuters, Kamis (1/9), korban tewas tahun 2015 akibat peledak ini mencapai 417 orang, sepertiganya anak-anak.

Korban terbanyak berasal dari Suriah, Yaman dan Ukraina, tiga negara yang tidak menandatangani perjanjian pelarangan penggunaan bom ini. Terdapat 248 korban bom tandan di Suriah, di Yaman 104, sementara di Ukraina 19. Korban juga jatuh di Laos, Libanon, Afghanistan, Sahara Barat, Chad, Kamboja dan Nagorno-Karabakh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bom yang ditembakkan dari jet tempur atau artileri ini melepaskan ratusan bom kecil ke radius yang luas, beberapa terkadang tidak meledak dan sulit ditemukan.

Biasanya bom yang jatuh ke darat ini meledak belakangan, menewaskan warga sipil saat konflik usai. Warnanya yang cerah terlihat seperti mainan, sehingga banyak anak-anak yang menjadi korban.

"Penderitaan masih berlanjut dan warga sipil menjadi korban terbesar dari bom tandan." kata Jeff Abramson, manajer program di lembaga Landmine and Cluster Munition Monitor.

Seluruh negara dengan korban berjatuhan bukan penandatangan Convention on Cluster Munitions pada 2010, perjanjian soal bom tandan yang mengatur pelarangan, penimbunan, produksi dan pemindahan peledak ini. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER