Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang warga Indonesia yang terjangkit virus zika di Singapura dinyatakan telah sembuh setelah menjalani perawatan.
Dalam pernyataannya Kedutaan Besar RI di Singapura mengatakan WNI yang tidak disebut identitasnya itu telah ditangani dengan baik. Pada Kamis, 1 September kemarin, WNI tersebut dinyatakan telah sembuh.
Menurut KBRI, Kementerian Kesehatan Singapura mengonfirmasi bahwa WNI itu hanya mengalami gejala zika ringan sehingga tidak perlu dirawat inap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"WNI dimaksud bekerja sebagai Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) di Singapura dan untuk menjaga privasi pasien (Medical Confidentiality), identitas lengkap tidak dipublikasikan," ujar pernyataan KBRI.
Zika yang bisa menyebabkan kelainan janin merebak dengan cepat di Singapura sejak bulan lalu. Saat ini diperkirakan telah ada 151 orang yang mengidap penyakit yang ditularkan oleh nyamuk ini, dua di antaranya wanita hamil.
Pemerintah Indonesia mengimbau WNI di Singapura untuk meningkatkan kewaspadaan serta segera menemui dokter bila mengalami gejala zika.
KBRI juga mengimbau untuk menghindari gigitan nyamuk. Di antara yang banyak ditemukan kasus zika Aljunied Crescent/Sims Drive, Khatib Camp, Sembawang Drive, Kranji Road, Joo Chiat Place, Senoko South Road, Toh Guan East Lor 101, Changi serta Bedok North Avenue.
"Gejala virus Zika antara lain adalah demam, kulit berbintik merah, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, kelemahan dan terjadi peradangan konjungtiva (di daerah mata). Apabila ada yang mengalami gejala tersebut, KBRI Singapura menghimbau agar segera melakukan pemeriksaan ke pelayanan kesehatan terdekat," lanjut KBRI.
KBRI Singapura juga telah membuka hotline 24 jam dengan nomor +65 9295 3964 untuk membantu WNI yang terkena zika.
(den)