Jakarta, CNN Indonesia -- Kapal-kapal angkatan laut Iran kembali dianggap melecehkan armada perang Amerika Serikat di Teluk Persia. Kali ini, insiden melibatkan tujuh kapal boat serang Iran dan USS Firebolt.
Kepada
CNN, Selasa (6/9), pejabat kementerian pertahanan AS mengatakan tujuh boat-serang Iran mendekat ke USS Firebolt dalam kecepatan tinggi yang berbahaya pada Minggu lalu.
Kapal Iran kemudian berhenti di depan USS Firebolt dengan jarak kurang dari 100 meter. USS Firebolt, kapal patroli laut AL AS yang berawak hanya 30 orang, terpaksa mengubah arah.
Menurut Pentagon, tindakan boat-serang Iran itu tidak berbahaya dan tidak profesional karena bisa menyebabkan tabrakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum ada konfirmasi atau pernyataan apa pun dari Iran.
Ini bukan kali pertama Iran melakukan tindakan yang dianggap melecehkan armada patroli AS di Teluk Persia.
Sebelumnya Agustus lalu empat kapal perang Iran juga mendekat dengan cara yang berbahaya ke kapal USS Nitze di Selat Hormuz. Tembakan peringatan tidak mampu menghentikan laju kapal Iran.
"Tingkat kedekatan kapal Iran menciptakan situasi berbahaya dan melecehkan yang bisa berujung eskalasi lebih lanjut, termasuk langkah pertahanan dari Nitze," kata sumber Reuters saat itu.
Tercatat ada sekitar 31 pertemuan berbahaya kapal Iran dan Amerika di Teluk Persia tahun ini. Tahun lalu jumlahnya 23 kasus.
Pada Desember lalu, dalam sebuah latihan perang militer Iran menembak roket dekat kapal induk Amerika USS Harry Truman.
Januari lalu, IRGC menangkap 10 tentara AL AS saat dua kapal komando Riverina yang mereka naiki berlayar di perairan dekat pulau Farsi Iran di Teluk Persia. Kesepuluh tentara itu telah dibebaskan.
Di akhir bulan Januari, Iran dilaporkan menerbangkan drone tanpa senjata di atas kapal perang AS. Angkatan Laut AS menganggap tindakan itu "abnormal dan tidak profesional."
Pada Juli, kapal perang Iran mendekat ke USS New Orleans saat Komandan Pusat Komando AS Jenderal Joseph Votel tengah berada di kapal perang tersebut.
Komandan Komando Pusat AS, Jenderal Joseph Votel, pekan lalu mengatakan tindakan Iran belakangan ini mulai "mengkhawatirkan."
"Beberapa hari terakhir, kita menyaksikan lebih banyak lagi aktivitas provokatif dari IRGC [Tentara Garda Revolusi Iran] dan kapal Angkatan Laut. Perilaku itu sangat mengkhawatirkan, dan kami berharap kapal perang Iran bertindak lebih profesional," kata Votel.
(den)