Korut Sebut Ancaman Sanksi Unilateral AS Menggelikan

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Senin, 12 Sep 2016 12:40 WIB
Korut mengatakan bahwa ancaman sanksi unilateral gagasan AS untuk menanggapi uji coba nuklir terbesar Pyongyang pada Jumat lalu merupakan hal yang menggelikan.
Korut bakal memperkuat kemampuan nuklir mereka, baik itu secara kuantitas maupun kualitas, sesuai perintah dari pemimpin tertinggi mereka, Kim Jong-un. (dok. Reuters TV)
Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Utara menganggap ancaman sanksi unilateral gagasan Amerika Serikat terhadap uji coba nuklir terbesar Pyongyang pada Jumat (9/9) lalu merupakan hal menggelikan.

"Perbincangan kelompok [Barack] Obama mengenai sanksi tak bermakna ini sangat menggelikan. Kebijakan 'strategi kesabaran' mereka sudah mulai usang dan mereka siap untuk beralih," ujar seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut seperti dikutip kantor berita KCNA, Minggu (11/9).

Unilateral sendiri merupakan tindakan yang dilakukan secara sepihak yang dipengaruhi oleh satu golongan saja. Tindakan unilateral muncul karena ketidaksukaan terhadap pihak tertentu atau bentuk komitmen bersama yang disepakati untuk mencapai tujuan tertentu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jubir Kemlu itu kemudian menegaskan bahwa Korut bakal memperkuat kemampuan nuklir mereka, baik secara kuantitas maupun kualitas, sesuai perintah dari pemimpin tertinggi mereka, Kim Jong-un.

Korut bahkan mengklaim sudah memiliki kemampuan untuk memasang hulu ledak di rudal balistik.

"Seperti yang sudah kami tegaskan, upaya untuk memperkuat kemampuan nuklir nasional dalam kualitas dan kuantitas akan terus kami lakukan untuk menjaga kedaulatan dan hak hidup dari ancaman perang nuklir dari AS," kata jubir Kemlu Korut yang tak diungkap identitasnya tersebut.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menyatakan akan memulai pembicaraan mencari resolusi bagi bagi Korut. AS, Inggris, dan Perancis yang merupakan anggota tetap DK PBB mendesak badan tersebut untuk menjatuhkan sanksi terhadap Korut.

Presiden AS, Barack Obama, juga mengaku sudah berbicara dengan Presiden Korisel, Park Geun-hye, dan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. Ketiganya sepakat untuk bekerja sama dengan DK PBB dan beberapa kekuatan lain untuk medesak "langkah signifikan baru, termasuk sanksi baru."

"Kami akan bekerja sama dengan DK PBB dan yang lainnya untuk menghasilkan langkah sekuat mungkin untuk menghadapi tindakan Korut," ucap utusan AS untuk Korut, Sung Kim, seperti dikutip Reuters.

Selain itu, kata Sung, AS dan Jepang juga siap bekerja sama lebih jauh untuk menanggapi program nuklir Korut, baik dalam kerangka bilateral maupun unilateral dengan Korsel. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER