PBB: Banjir Parah Tewaskan 60 Orang Di Korut

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 07 Sep 2016 11:57 WIB
PBB melaporkan Banjir besar di Korea Utara pekan ini telah menewaskan 60 orang dan membuat lebih dari 44 ribu lainnya kehilangan tempat tinggal.
Ilustrasi. (Reuters/Damir Sagolj)
Jakarta, CNN Indonesia -- PBB melaporkan Banjir besar yang melanda wilayah Korea Utara pekan ini telah menewaskan 60 orang dan membuat lebih dari 44 ribu lainnya kehilangan tempat tinggal.

Banjir ini terjadi setelah hujan deras yang membuat sungai meluap. Pemerintah Pyongyang pada Jumat lalu melaporkan, luapan sungai Tumen yang menandai perbatasan Korut dengan China dan Rusia menyebabkan banjir terbesar yang pernah tercatat di negara itu.

Badan Koordinasi Kemanusiaan PBB, UNOCHA, 60 korban tewas berasal dari wilayah terparah dilanda banjir, yaitu Musan dan Hoeryong. Lima persen populasi daerah itu kehilangan rumah akibat terjangan banjir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Komunikasi dan akses ke wilayah terdampak masih jadi tantangan, kebutuhan mendesak adalah tempat perlindungan darurat, makanan, obat-obatan, air dan perlengkapan sanitasi," ujar pernyataan UNOCHA, dikutip AFP, Selasa (6/9).

Hampir 9.000 bangunan hancur atau rusak serta 10 ribu hektar lahan pertanian terendam. Sedikitnya 15 orang hilang setelah 17 ribu rumah hancur atau rusak.

Upaya pemberian bantuan antara UNOCHA dan pemerintah Korut telah dilakukan.

Banjir kerap terjadi di Korut di musim penghujan. Sedikitnya 169 orang tewassaat hujan badai terjadi pada 2012.

Wilayah Korut kebanyakan terdiri dari pegunungan dan perbukitan yang mengalami penggundulan hutan untuk bahan bakar atau pembukaan lahan bagi persawahan. Hal ini menyebabkan air hujan tidak terserap tanah dan mengalir ke permukiman.

Banjir dan kekeringan merupakan penyebab bencana kelaparan yang menewaskan ratusan ribu orang di Korut antara 1994 dan 1998. Saat itu perekonomian Korut ambruk dan negara itu kehilangan dukungan dari Soviet runtuh pada 1991. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER