Presiden Suriah Pilih Salat Idul Adha di Kota Daraya

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Senin, 12 Sep 2016 17:44 WIB
Presiden Suriah, Bashar al-Assad, melakukan sholat Idul Adha di sebuah masjid di Daraya, kota yang baru saja lepas dari kekuasan kelompok pemberontak.
Dalam foto yang dilansir kantor berita Suriah, SANA, Assad terlihat bersimpuh sambil berdoa di tengah ruangan masjid bersama umat lainnya, termasuk imam agung Ahmad Badreddin Hassoun. (SANA/Handout via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Suriah, Bashar al-Assad, melakukan salat Idul Adha di sebuah masjid di Daraya, kota yang baru saja lepas dari kekuasan kelompok pemberontak dan diserahkan kembali ke pemerintah, bulan lalu.

Dalam foto yang dilansir kantor berita Suriah, SANA, Assad terlihat bersimpuh sambil berdoa di tengah ruangan masjid bersama umat lainnya, termasuk imam agung Ahmad Badreddin Hassoun.

Daraya merupakan salah satu kota yang menjadi perhatian organisasi internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, karena penduduk kota sejak 2012 lalu terkepung di dalam perang antara kelompok pemberontak dan pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir Reuters, kota ini merupakan simbol perlawanan pemberontak terhadap Assad yang dianggap mereka sangat kejam. Diserahkannya Daraya ke pemerintah menjadi pukulan besar bagi pemberontak.

Kini, para pemberontak dan keluarganya mulai bergerak ke daerah tenggara Suriah, tepatnya ke Provinsi Idlib. Di sana, beberapa kelompok pemberontak masih berkuasa dan sedang melakukan perundingan damai lokal.

Sementara itu, sejumlah warga sipil lainnya dievakuasi dari Daraya ke wilayah yang dikuasai pemerintah di dekat Damaskus.

Proses perundingan damai untuk mengakhiri perang sipil berkepanjangan di Suriah hingga kini masih terus diupayakan.

Amerika Serikat dan Rusia sebagai dua kekuatan besar yang terlibat dalam konflik di Suriah pun telah beberapa kali bertemu untuk mencari solusi terbaik.

Namun pada pembicaraan pada Jumat (9/9) lalu di Jenewa, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, dan Menlu Rusia, Sergei Lavrov, belum mencapai kesepakataan.

Kerry mengatakan pembicaraan dengan Lavrov sebenarnya telah "mencapai kejelasan tentang upaya ke depan." Namun, keduanya masih membicarakan beberapa rincian upaya menghentikan peperangan dan meningkatkan bantuan kemanusiaan.

"Kami tidak ingin asal-asalan membuat kesepakatan. Kami ingin membuat kesepakatan yang efektif demi rakyat Suriah, agar kawasan ini lebih stabil dan aman, dan untuk itulah kami berada di Jenewa demi menemukan solusi politik," kata Kerry. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER