Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya dua orang ditembak mati oleh aparat keamanan India dalam bentrok terpisah di Kashmir saat perayaan Idul Adha, yang dirayakan di wilayah ini pada Selasa (13/9).
Insiden pertama terjadi saat sekelompok massa menggelar aksi unjuk rasa di Kota Bandipora untuk memprotes aturan jam malam yang diberlakukan oleh otoritas setempat di hari Idul Adha tersebut.
Selain itu, mereka juga memprotes regulasi pemerintah untuk memutus layanan internet dan jaringan telepon guna mencegah terulangnya unjuk rasa warga Kashmir yang mulai memanas selama dua bulan belakangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam aksi tersebut, seorang pemuda berusia 18 tahun tewas setelah kepalanya dihantam tabung gas air mata.
Insiden lainnya terjadi dalam bentrokan antara warga di Kota Shopian dan paramiliter setelah salat Idul Adha. Dalam bentrokan tersebut, seorang pemuda berusia 20-an tahun tertembak. Ia pun tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Sementara itu, 50 orang lainnya terluka karena tembakan peluru paramiliter dalam bentrokan di ruas jalan dekat bandara Srinagar.
"Ada prosesi protes yang diintersepsi. Para demonstran meneriakkan slogan dan terlibat dalam pertengkaran sengit. Sejauh ini, ada sekitar 50 orang terluka," ujar seorang sumber anonim kepada
AFP.
Sebagian besar warga yang terluka kemudian dilarikan ke rumah sakit utama di Srinagar. Rumah sakit itu sudah dikosongkan sebelumnya dalam upaya antisipasi banyaknya korban selama Idul Adha.
Rangkaian kekerasan di Kashmir ini dipicu oleh insiden pada 8 Juli lalu, ketika seorang pemimpin muda militan ditembak mati oleh tentara India.
(ama)