Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi menangkap sejumlah wisatawan berkewarganegaraan Suriah karena diduga memiliki sebuah granat di sebuah hotel kawasan wisata. Ternyata, barang yang dikira granat itu hanya sebuah pemantik api yang biasa digunakan untuk merokok.
Para turis yang tertangkap itu merupakan satu keluarga yang terdiri dari seorang pria berusia 30 tahun dan empat anggota lainnya yang tidak diungkapkan identitasnya. Mereka ditahan dan diinterogasi polisi di wilayah Cameron Highlands pada Kamis (15/9) malam, menurut laporan
Channel NewsAsia.
Penangkapan ini bermula dari laporan seorang staf hotel bintang empat di kawasan Port Dickson yang menemukan barang berbentuk mirip granat tangan tersembunyi di bawah bantal di salah satu kamar yang ditempati oleh keluarga Suriah itu pada Rabu malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluarga itu tengah
check out dari kamar hotel, ketika seorang pria kemudian kembali ke kamar dan mengambil korek api yang disangka granat tersebut.
Penangkapan ini dikonfirmasi oleh Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Khalid Abu Bakar di akun Twitter miliknya. Ia mengucapkan selamat kepada Satuan Tugas Khusus Pasukan Spesial untuk urusan Kriminal yang Teroganisasi (STFOC) yang menahan lima warga Suriah tersebut dan menyita korek api yang dicurigai.
Dia menambahkan bahwa pria tersebut membeli pemantik api itu di Port Dickson.
AsiaOne melaporkan bahwa pemantik api tersebut berbentuk mirip granat, dan dibeli dari Museum Tentara di Port Dickson.
Dikutip darimedia Malaysia,
The Star, Kepolisian negeri Sembilan kemudian bekerja sama dengan satuan dari Bukit Aman untuk melacak keberadaan keluarga Suriah tersebut, kemudian menahan mereka.
(ama)