Jakarta, CNN Indonesia -- Pentagon mengumumkan bahwa koalisi serangan udara yang dipimpin Amerika Serikat pada awal September lalu berhasil menewaskan seorang komandan ISIS yang bertugas memimpin propaganda kelompok militan itu.
Juru bicara Pentagon Peter Cook mengklaim pada Jumat (16/9) bahwa serangan udara pada Rabu (7/9) yang terjadi di dekat Raqqa, Suriah, berhasil menewaskan Wa'il Adil Hasan Salman al-Fayad, juga dikenal sebagai Dr. Wa'il.
Kelompok militan ISIS hingga kini masih menguasai sejumlah wilayah di Irak dan Suriah, meski mendapat gempuran terus menerus dari koalisi serangan udara, militer Rusia maupun pasukan pemerintah Irak dan Suriah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program propaganda ISIS selama ini adalah dengan mempublikasikan berbagai serangan dan pemenggalan sandera di sejumlah medianya, bertujuan untuk memperluas pengaruhnya ke penjuru dunia.
Pentagon menyatakan bahwa Wa'il bertugas sebagai "menteri informasi" dan anggota dari Dewan Syura Senior Negara Islam, atau kelompok elite dalam tubuh ISIS.
Seorang pejabat Departemen Pertahanan AS, yang tak ingin disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa Wa'il menjadi sasaran serangan udara ketika a ia tengah berada di sepeda motor di luar rumahnya.
"Wa'il mengawasi produksi video propaganda teroris untuk ISIS yang menunjukkan penyiksaan dan eksekusi," kata Cook dalam pernyataannya, menggunakan nama lain untuk merujuk kelompok militan tersebut.
"Dia adalah rekan dekat Abu Muhammad al-Adnani, juru bicara ISIL dan pemimpin perencanaan dan peluncuran serangan teror eksternal yang inspirasi [ISIL]," ujarnya.
Pada 30 Agustus lalu, kelompok militan ISIS mengumumkan bahwa Adnani tewas dalam serangan udara AS di Suriah, yang kemudian dikonfirmasi oleh Pentagon.
Pada Jumat, Pentagon juga mengakui bahwa pasukan operasi khusus AS yang menyertai pasukan oposisi Suriah dan Turki diterjunkan untuk memerangi ISIS di sekitar wilayah perbatasan Suriah di dekat al-Rai dan kota Jarablus.
(ama)