Jakarta, CNN Indonesia -- Perempuran sengit antara pasukan pemerintah Suriah dan pemberontak pecah di timur Ibu Kota Damaskus pada Jumat (16/9).
“Angkatan Darat Suriah memblokade serangan oleh kelompok bersenjata yang mencoba masuk ke ibu kota via Jobar…berujung pada bentrok intens dan tembakan roket,” kata seorang sumber militer Suriah kepada AFP.
Baku tembak dan suara roket tersebut terdengar dari distrik Jobar, wilayah pinggiran Damaskus di sebelah timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Distrik tersebut telah berubah menjadi medan tempur selama 2,5 tahun dan hampir semua penduduknya sudah meninggalkan wilayah itu.
Kelompok pemantau konflik Suriah yang berbasis di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights, juga melaporkan bentrok itu dan menyebut lebih dari 21 tembakan meriam dan roket menghantam beberapa wilayah Jobar.
[Gambas:Video CNN]Dua di antaranya juga menghantam area Bab al-Sharqi di Damaskus, namun tidak menimbulkan korban jiwa, menurut Observatory.
Direktur Observatory Rami Abdel Rahman mengatakan faksi Islam, Faylaq al-Sham dan Fateh al-Sham Front—yang tadinya berafiliasi dengan al-Qaidah, hadir di pertempuran Jobar hari ini.
Di bawah perjanjian gencatan senjata yang digagas Rusia dan Amerika Serikat yang dimulai pada Senin malam lalu, pertempuran di seluruh Suriah seharusnya dihentikan, kecuali di lokasi yang diduduki oleh jihadis seperti ISIS.
Namun banyak pengamat telah memperingatkan bahwa perjanjian itu akan sulit diterapkan di lokasi dengan kehadiran militan Fateh al-Sham yang membentuk aliansi dengan pemberontak lokal.
(stu)