Rusia Ingin AS Mengawal Konvoi Bantuan di Suriah

Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 22 Sep 2016 06:40 WIB
Senin lalu, 18 dari 31 truk bantuan kemanusiaan untuk warga Suriah dibom oleh serangan udara, menewaskan setidaknya 20 orang pekerja bantuan.
Senin lalu, 18 dari 31 truk bantuan kemanusiaan untuk warga Suriah dibom oleh serangan udara, menewaskan setidaknya 20 orang pekerja bantuan. (Reuters/Ammar Abdullah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Vladimir Putin menginginkan Amerika Serikat mengawal konvoi bantuan kemanusiaan di Suriah, menurut Wakil Kanselir Jerman Sigmar Gabriel setelah bertemu Presiden Rusia itu di Moskow.

Serangan udara mengenai truk-truk pembawa bantuan milik PBB pada Senin lalu di dekat Aleppo. PBB yakin bahwa pesawat Rusia lah yang bertanggung jawab, namun Moskow membantah tudingan itu. Kementerian Pertahanan Rusia bahwa mengatakan bahwa drone predator milik AS berada di area itu ketika konvoi diserang.
Gabriel, yang berbicara dengan Putin pada Rabu (21/9), mengatakan bahwa pemimpin Rusia itu kembali membantah keterlibatan Rusia dalam insiden yang menewaskan setidaknya 20 orang tersebut.

Kata dia, Putin berharap “Rusia tidak hanya mempersiapkan untuk memonitor konvoi ini dengan pasukannya sendiri,” dan berharap AS melakukannya juga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Itu adalah satu dari konflik besar—bahwa Amerika tidak disiapkan untuk melakukan itu—setidaknya belum tidak sekarang,” kata Gabriel.
Dalam pertemuan, Gabriel mengatakan ia mendesak Putin untuk menggunakan pengaruhnya terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad guna menurunkan intensitas pertempuran di Suriah.

AS yakin bahwa dua pesawat milik Rusia menyerang konvoi bantuan PBB, menandai berakhirnya gencatan senjata selama sepekan sebelumnya.

Gabriel juga berkata kepada Putin bahwa Jerman menduga tentara Suriah terlibat dalam serangan tersebut.

“Tentu saja kami tidak sependapat soal itu,” kata dia. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER