Jakarta, CNN Indonesia -- Iran memperingati 38 tahun invasi Irak dengan parade militer yang memamerkan kapal dan rudal terbaru mereka, serta memberi peringatan kepada Amerika Serikat untuk tidak campur tangan di kawasan Teluk.
Jajaran rudal jarak jauh, tank, dan sistem pertahanan rudal S-300 buatan Rusia terlihat dalam parade yang digelar di Teheran pada Rabu (21/9) tersebut.
Sementara itu di pelabuhan Bandar Abbas di Teluk, Angkatan Laut memamerkan 500 kapal, juga kapal selam dan helikopter, di tengah meningkatnya ketegangan dengan AS di perairan strategis tersebut.
Pejabat AS mengatakan ada lebih dari 30 persinggungan antara kapal AS dan Iran di Teluk sepanjang tahun ini, lebih dari dua kali lipat dari yang terjadi pada 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengatakan kepada AS bahwa modal dan kekayaan orang Amerika tak seharusnya dihabiskan pada kehadiran yang tak penting dan merugikan mereka di Teluk Persia," ujar Mohammad Ali Jafari, komandan Korps Pengawal Iran, seperti dikutip
Reuters.
 Iran juga memperingatkan AS untuk tidak ikut campur di kawasan Teluk. (AFP/Chavosh Homavandi) |
Media Iran,
Tasnim, bahkan mengutip Jafari berkata, "Jika mereka ingin memperluas jangkauan dan ikatan mereka, mereka seharusnya pergi ke Bay of Pigs."
Bay of Pigs merupakan lokasi invasi gagal AS dalam upaya menggulingkan mantan pemimpin Kuba, Fidel Castro, pada 1961.
Sementara itu di Teheran, Kepala Staf Pasukan Bersenjata Iran, Mohammad Hossein Baqeri, mendeklarasikan bahwa Iran menginginkan perdamaian.
Baqeri kemudian menuturkan bahwa pelajaran Iran dalam perang dengan Irak pada 1980-1988 lalu kini dapat menjadi panduan bagi "saudara seiman kami" di Suriah, Palestina, Libanon, Irak, Afghanistan, Yaman, dan Bahrain.
Dalam parade itu, tak hanya AS yang mendapat ancaman, tapi juga musuh bebuyutan mereka, Israel.
Di badan truk yang membawa rudal balistik jarak jauh bernama Zolfaqar, terpampang spanduk bertuliskan, "Jika pemimpin rezim Zionis membuat kesalahan, maka Iran akan membuat Tel Aviv dan Haifa menjadi debu."
Nama Zolfaqar sendiri terinspirasi dari pedang legendaris yang diberikan oleh Nabi Mohammad kepada Imam Ali. Menurut laporan
Tasnim, rudal itu memiliki "gugusan hulu ledak yang dapat menghantam target yang tersebar di daratan."
(stu)