Jelang Badai Matthew, Warga Haiti Mulai Dievakuasi

CNN Indonesia
Minggu, 02 Okt 2016 11:41 WIB
Badai Matthew diperkirakan akan menghantam Haiti dan Jamaika pada Minggu, membawa ancaman banjir dan tanah longsor.
Di Kingston, Jamaika, warga menyetok bahan makanan menghadapi Badai Matthew. (Reuters/Henry Romero)
Jakarta, CNN Indonesia -- Haiti memulai evakuasi dari pulau-pulau terluar sebagai persiapan menghadapi Badai Matthew yang bisa membawa banjir bandang dan angin kencang.

Mathhew yang memiliki kecepatan angin hingga 240 kilometer per jam diperkirakan akan mendarat di wilayah pantai selatan Jamaika, Ibu Kota Kingston pada Minggu.

Di saat bersamaan, Matthew juga akan melanda selatan Haiti, mengancam banjir dan tanah longsor, menurut Pusat Badai Nasional Amerika Serikat.
Albert Moulion, juru bicara kementerian dalam negeri Haiti, mengatakan bahwa pihak berwenang telah melakukan evakuasi terhadap penduduk di pulau kecil di selatan sebagai pencegahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami sudah memulai evakuasi,” kata dia. “Badan pusat darurat nasional sudah diaktfikan.”

Pada Selasa pagi, Matthew diperkirakan akan mencapai Kuba, sekaligus juga ke fasilitas penjara milik AS di Teluk Guantanamo.

AS memerintahkan evauasi sekitar 700 keluarga staf dari falisitas itu ke Pensacola, Florida pada Sabtu kemarin.
Televisi Kuba menyiarkan Presiden Kuba Raul Castro meninjau beberapa lokasi dalam persiapan menghadapi badai.

Badai ini disebut sebagai yang terkuat di wilayah Karibia sejak badai Felix pada 2007.

“Badai ini akan menyebabkan gangguan, tentunya, terhadap aktivitas ekonomi kita di sini,” kata Perdana Menteri Jamaika Andrew Holness pada Sabtu.

Di Kingston, warga sudah mulai menyetok makanan kaleng, air dan senter menjelang Badai Matthew. Nelayan tidak diperbolehkan melaut.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER