Jakarta, CNN Indonesia -- Badai Matthew menjadi ancaman besar bagi negara yang berada di kawasan Amerika Selatan. Badai itu mulai bergerak dari Laut Karibia ke Jamaika, Kuba, Haiti dan Bahama dengan kategori yang cukup ekstrem
Pada Jum'at (30/9) malam waktu setempat, badai itu memasuki katagori 5 di Jamaika. Melansir CNN, kategori itu merupakan badai Matthew yang paling kuat sejak terjadinya badai yang sama di Felix, Atlantic, pada 2007 lalu.
"Banyak area yang terancam karena sistem [badai]. Peneliti badai akan mengunjungi badai Matthew beberapa hari ke depan," kata Rick Knabb, direktur National Hurricane Center.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tepat pada Kamis (28/9), badai Matthew sudah melanda Amerika Selatan. Saat itu, masih berada dalam kategori 1 yang terbilang tidak ekstrem. Kemudian pada Jum'at (30/9) pagi, kategori badai itu meningkat jadi kategori 3 sebelum mencapai kategori 5.
 Peta kawasan Amerika Selatan (Thinkstock/Artindo) |
Badai tersebut berpotensi mengganggu beberapa kegiatan di bagian Amerika Selatan. Terutama kegiatan penerbangan di Amerika Selatan.
Beberapa penerbangan dari dan ke arah Amerika Selatan harus ditunda untuk keamanan penerbangan. IBC Airways, American airlines dan Delta airlinse adalah beberepa maskapai yang menunda penerbangan.
Direktur Meteorological Jamaika, Evan Thomnas, berharap nelayan di kawasan sekitar sudah kembali ke daratan sebelum badai itu menghampiri Jamaika. Jika sudah berada di daratan, nelayan bisa dievakuasi agar selamat.
Amerika Selatan bukan satu-satunya kawasan yang terancam oleh badai Matthew. Menurut Knabb, bagian Selatan Florida juga berpeluang terancam oleh badai tersebut. Ia menyarankan semua warga untuk bersiap menghadapi badai.
(andika putra/vga)