Jakarta, CNN Indonesia -- ISIS mengklaim jadi dalang di balik penembakan yang menewaskan setidaknya 18 jamaah di Masjid Karte Shakhi yang berada di ibukota Afghanistan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran lebih setelah adanya serangkaian serangan terhadap kaum Syiah di negara tersebut.
Dilansir dari Reuters, ISIS mengklaim serangan tersebut pada Selasa (11/10) dan dirilis secara online. Serangan penembakan tersebut terjadi pada salah satu hari tersuci kaum Syiah, Asyura.
Penyerang di Kabul, dikatakan menyamar dengan mengenakan seragam polisi. Penembak tersebut memasuki Masjid Karte Shakhi dan menembaki jamaah Muslim Syiah yang sedang merayakan Asyura.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataannya, ISIS mengatakan penembak meledakkan rompi bunuh diri setelah penyerang menembakkan semua amunisi yang dimiliki. Tapi pasukan keamanan mengatakan sebaliknya, mereka mengatakan menembak penyerang sampai mati.
Sebuah video di Reuters menunjukkan tubuh orang yang diduga sebagai penyerang ada dalam kondisi utuh, tanpa adanya tanda rompi ledakan.
Para kerabat membawa korban yang meninggal dan luka dari masjid. PBB mengungkapkan bahwa korban yang tewas itu termasuk empat perempuan dan dua anak-anak. Satu di antaranya adalah gadis berusia empat tahun.
“Kami tak suka dengan pemerintah dan polisi. Mereka gagal melindungi kami dan memberikan keamanan bagi kami,” kata salah satu kerabat gadis tersebut, Mohammed Hussain yang menggambarkan peristiwa tersebut bagai kiamat untuk keluarganya.
PBB mengutuk serangan tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional.
“Serangan ini sengaja menargetkan sekelompok besar warga sipil yang menggunakan hak mereka secara bebas untuk melakukan ibadah agamanya, ketaatan, dan praktik agama. Ini adalah kekejaman,” kata PBB dalam pernyataannya.
(chs)