Pembelaan Diri Donald Trump Kala Diduga Lecehkan Dua Wanita

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Jumat, 14 Okt 2016 02:56 WIB
Donald Trump mengecam adanya video pelecehan seksual yang dilakukannya. Dalam video tersebut Trump diduga meraba-raba perempuan.
Trump mengatakan video dirinya yang meraba-raba perempuan adalah video fiktif (REUTERS/Lucas Jackson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Donald Trump mengecam adanya video pelecehan seksual yang dilakukannya. Dalam video tersebut Trump diduga meraba-raba perempuan.

Trump mengatakan bahwa hal tersebut 'murni fiksi’ dan ‘jelas-jelas sebuah kebohongan.’ Dia berjanji akan memberikan bukti autentik serta membuktikan kalau dia tak bersalah.

“Semua klaim ini dibuat-buat. Ini murni fiksi dan kebohongan. Peristiwa itu tak pernah terjadi,” kata Trump saat reli di West Palm Beach, Florida, dikutip dari CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, Trump sedang berjuang melawan tuduhan dari dua orang perempuan melaporkan Trump meraba-raba tubuh mereka kepada The New York Times dan People Magazine. Trump sendiri mengungkapkan bahwa artikel tersebut bisa menjadi upaya pembunuhan karakter dirinya.

Pengacara Donald Trump juga membuat sebuah surat terbuka kepada The New York Times dan menuntut pencabutan artikel serta permintaan maaf.

“Ini tidak pernah terjadi. Tak ada kebenaran atau kebaikan di balik cerita bohong ini,” katanya kepada People Magazine.

Kamis (13/10) Trump mengatakan bahwa tuduhan tersebut adalah tanda-tanda media yang melawannya. Dan dalam pernyataannya, dia berencana untuk melakukan tuntutan terhadap The New York Times.

“Mari kita perjelas pada satu hal,” kata Trump.

“Perusahaan Media di negara ini sudah tidak lagi melibatkan jurnalistik, minat khusus pada politik tidak berbeda dari para pelobi atau badan keuangan dengan agenda politik khusus, dan agenda ini bukan untuk Anda, tapi untuk mereka sendiri. Dan agenda ini aalah untuk memilih Hillary Clinton dengan berbagai cara, tak peduli berapa banyak nyawa yang mereka hancurkan." (chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER