Mafia Italia Jual Senjata Kepada Militan ISIS di Libya

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Selasa, 18 Okt 2016 14:03 WIB
Mulai dari senapan AK 47 hingga peluncur roket dan granat dipasok oleh mafia Italia untuk militan ISIS di Libya.
Ilustrasi pertempuran di Libya. (Reuters/Goran Tomasevic/File Photo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mafia Italia diduga berada di balik penyediaan senjata dan amunisi untuk kelompok militan ISIS di Libya. Persenjataan ini ditukar dengan barang-barang antik untuk dilelang atau dijual sebagai benda bersejarah dari Asia dan Rusia.

Diberitakan Al-Arabiya yang mengutip laporan media Italia La Stampa, Senin (17/10), organisasi kriminal di Calabria sebelah selatan Italia, memborong senapan Kalashnikov alias AK 47, peluncur granat dan peluncur roket dari Moldova dan Ukraina.

Mafia Italia yang bekerja sama dengan mafia Rusia menyelundupkan persenjataan ini sehingga berakhir ke tangan ISIS di Sirte, Libya. Militan ISIS kemudian menukarnya dengan barang-barang antik zaman Romawi dan Yunani kuno yang dijarah dari berbagai tempat di Libya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jurnalis La Stampa membongkar praktik ini dengan cara menyamar. Dia berpura-pura menjadi kolektor benda seni di Selatan Italia dan bertemu dengan para mafia. Dia kemudian ditawari sebuah kepala patung yang terbuat dari marmer, dipahat di masa romawi dan dijual dengan harga 60 ribu euro atau Rp870 juta.

Dia kemudian menyadari bahwa benda antik itu mirip dengan patung yang hilang dijarah ISIS di Libya. Mafia Italia juga menjual patung zaman Yunani kuno dengan harga 800 ribu euro atau lebih dari Rp11 miliar.

La Stampa menuliskan, barang-barang antik jarahan itu kemudian dikapalkan ke Calabria untuk kemudian dilelang ke para kolektor benda seni dari China, Rusia dan Jepang, serta dari negara-negara Teluk.

Setidaknya ada lima situs arkeologi di Libya yang masuk dalam daftar warisan dunia UNESCO. ISIS yang menguasai sebagian Libya kerap menjarah dan merusak situs-situs tersebut, lalu menjualnya benda-benda di dalamnya sebagai salah satu sumber pendapatan mereka.

Menurut wawancara La Stampa dengan salah satu penyidik Italia, hubungan antara mafia dengan kelompok Islam garis keras di Timur Tengah telah terjalin sejak tahun 1990-an. Penyidik telah lama mencurigai adanya penyelundupan senjata dari Italia ke markas ISIS. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER