Clinton Janji Negosiasi soal Zona Larangan Terbang di Suriah

Riva Dessthania Suastha/AFP | CNN Indonesia
Kamis, 20 Okt 2016 15:54 WIB
Capres AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, menilai kebijakan zona larangan terbang di Suriah seharusnya dicapai dengan negosiasi, bukan paksaan.
Capres AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, menilai kebijakan zona larangan terbang di Suriah seharusnya dicapai dengan negosiasi, bukan paksaan. (ReutersMark Ralston)
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, menegaskan sikapnya bahwa zona larangan terbang perlu dibentuk untuk mengatasi konflik di Suriah. Clinton menilai kebijakan itu harusnya dicapai dengan negosiasi, bukan paksaan.

Zona larangan terbang merupakan salah satu upaya menyelesaikan konflik Suriah yang diusung Clinton dalam janji kampanyenya. Kebijakan ini melarang sebuah pesawat mengudara di zona yang telah disepakati. Pesawat yang melanggar kebijakan ini dapat diserang atau ditembak jatuh.

"Saya pikir sebuah zona larangan terbang dapat menyelamatkan banyak nyawa dan mempercepat penyelesaian konflik Suriah," ucap Clinton dalam debat final capres AS di Las Vegas, Rabu (19/10), seperti dikutip dari AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Clinton berujar, langkah ini dilakukan guna menegaskan kepada pemerintah Rusia dan Suriah yang belakangan gencar meluncurkan serangan udara ke Aleppo, salah satu kota terbesar di Suriah yang dikuasai pemberontak.

"[Kebijakan] ini akan memerlukan negosiasi, dan harus diperjelas kepada Suriah dan Rusia bahwa tujuan kita adalah membentuk zona darat yang aman," tutur Clinton.

Sementara itu, Moskow menunjukan keengganan terkait usulan kebijakan ini. Baik Rusia maupun rezim Presiden Bashar al-Assad tidak memperlihatkan sikap akan menghentikan serangan udara mereka di Aleppo dalam waktu dekat.

Sejauh ini, Rusia telah mengerahkan sistem pertahanan darat dan udara S-300 di Suriah, yang membuat konflik di Suriah semakin kompleks.

Pemerintahan Presiden Barack Obama selama ini terlihat enggan memperjuangkan zona larangan terbang di Suriah. Padahal, banyak pakar yang menilai kebijakan itu dapat menghentikan gempuran serangan udara Rusia di Aleppo.

Sementara itu, dalam acara debat yang menjadi ajang duel terkahir kedua capres, Donald Trump menyebut bahwa Presiden Assad lebih pintar dan lebih kuat ketimbang Clinton dan Obama.

Presiden Assad, tutur Trump, lebih pintar dengan beraliansi dengan Iran dan Rusia untuk mempertahankan pemerintahannya di Suriah.

Trump juga mengkritik Clinton dan Obama yang menyerukan agar Assad lengser dari kepemimpinan Suriah.

"Jika mereka [Obama dan Clinton] benar-benar dapat melengserkan Assad, mereka akan berhadapan dengan tokoh yang lebih buruk ketimbang Assad," ucap Trump. (ama/den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER