Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat dan Inggris akan mengirimkan pasukan beserta alat utama sistem pertahanan (alutsista) dalam rangka penguatan kehadiran miiliter Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ke negara Eropa Timur yang berbatasan dengan Rusia. Langkah ini dilakukan seiring meningkatnya ketegangan antara Barat dan Rusia terkait aneksasi Crimea dan konflik Suriah.
Reuters melaporkan bahwa Inggris akan mengirimkan pesawat temput ke Romania tahun depan. Sementara AS berjanji akan menyebarkan pasukan dan mengirimkan tank serta artileri ke Polandia.
Menteri Pertahanan AS, Ash Carter, mengumumkan bahwa sekitar 900 tentara yang tergabung dalam "batalion siap tempur" akan dikirim ke timur Polandia, dilengkapi dengan peralatan militer lainnya. Ia berujar, langkah ini dilakukan sebagai strategi pencegahan konflik di kawasan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Pengiriman pasukan militer) ini sebagai tanda komitmen untuk perkuat aksi pencegahan [konflik] di perbatasan," ucap Carter, Rabu (26/10).
Lebih lanjut, Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon mengungkapkan rencana untuk mengirimkan 800 batalion ke Estonia, bersama dengan sejumlah tentara Perancis dan Denmark pada Mei mendatang.
London juga akan mengirimkan jet tempur Typhoon ke Romania untuk berpatroli di sekitar Laut Hitam, guna membantu Turki membendung pangkalan militer Rusia di kawasan itu.
"Walaupun (Inggris) bukan anggota Uni Eropa lagi, kami akan tetap membantu untuk menjaga sisi timur dan selatan NATO," kata Fallon.
Sekutu NATO lain seperti Jerman dan Kanada juga berjanji menempatkan pasukan militer mereka untuk membantu NATO membendung kekuatan dan ptensi konflik di perbatasan Rusia. Janji itu diungkapkan dalam pertemuan para menteri pertahanan negara Eropa di Brussels beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, dua kapal perang Rusia yang dipersenjatai dengan rudal kini tengah menjelajahi perairan Baltik, antara Swedia dan Denmark. Hal ini dianggap pihak Barat sebagai sinyal waspada.
Di Madrid, Kementerian Luar Negeri Spanyol mengumumkan bahwa Rusia menarik permintaan pengisian bahan bakar untuk tiga kapal perangnya di sekitar perairan selatan Spanyol. Langkah ini dilakukan Rusia setelah NATO mengindikasikan kapal perang Rusia tersebut dapat digunakan menyerang warga sipil Suriah.
Ketegangan antara Negara Barat dan Rusia meningkat sejak Crimea dianeksasi Rusia pada 2014 lalu. Hubungan keduanya terus memburuk seiring Rusia membantu pasukan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad memerangi pemberontak, terutama di Aleppo dalam beberapa bulan terakhir. Pasalnya, AS mendukung kelompok pemberontak untuk membantu menggulingkan Assad.
Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah AS juga menuding Rusia berada di balik serangkaian serangan siber yang menimpa pejabat Partai Demokrat AS. AS menuduh Rusia berupaya mempengaruhi pemilu presiden AS, yang akan digelar pada 8 November mendatang.
(ama)