Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Inggris berencana mengampuni ribuan pria gay dan biseksual yang didakwa di bawah undang-undang pelanggaran seksual yang kini telah dihapuskan.
Pengampunan bagi kaum gay ini dilakukan menyusul pencabutan tuduhan pelanggaran seksual pada 2013 kepada Alan Turing, pria gay yang menjadi tokoh dunia setelah berhasil memecahkan kode enigma pasukan Nazi Jerman pada Perang Dunia II. Hingga kini, Turing dikenal luas sebagai bapak komputer.
Di Inggris, aktivitas homoseksual dianggap sebagai tindakan kriminal hingga tahun 1967. Baru pada 2001, Inggris memperbolehkan aktivitas homoseksual bagi remaja berusia 16 tahun ke atas, sejalan dengan kebijakan yang mengatur kaum heteroseksual.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengampunan ini sejalan dengan upaya politisi Inggris, Lord John Sharkey, yang selama ini vokal mendorong pemerintah mengeluarkan pengampunan bagi kaum gay yang didakwa di bawah kebijakan homoseksual. Dari sekitar 65 ribu terdakwa, 15 ribu di antaranya masih hidup.
Kementerian Kehakiman Inggris menyebutkan, pemerintah akan membersihkan nama para pria gay, baik yang masih hidup maupun sudah meninggal, yang pernah dinyatakan bersalah terkait kasus homoseksual.
"Pengampunan yang diberikan pemerintah pada orang yang pernah dihukum karena pelanggaran seksual merupakan hal penting, karena mereka tak lagi dinyatakan bersalah menurut hukum saat ini," ucap Menteri kehakiman Inggris, Sam Gyimah, dikutip dari
Reuters.
Menurut Lord Sharkey, pengampunan merupakan kemungkinan terbaik untuk menghapuskan hukuman yang dinilai homofobia, tidak adil dan kejam.
Rencana pengampunan ini juga disebut sebagai "Kebijakan Turing", mengacu pada kasus Alan Turing.
Turing saat itu dicopot dari pekerjaannya dan menerima hukuman kebiri oleh pemerintah setelah dinyatakan bersalah atas pelanggaran seksual, karena diketahui berhubungan seks dengan sesama pria pada 1952 lalu. Dua tahun kemudian, Turing bunuh diri di usia 41 tahun.
Berkat kampanye para pendukung Turing, termasuk fisikawan Stephen Hawking, Turing kemudian diberi pengampunan oleh Ratu Elizabeth pada 2013.
Sementara itu, pria yang pernah dijerat hukuman pelanggaran seksual oleh Inggris pada tahun 1974, George Montague mengatakan, dirinya tidak akan menerima pengampunan dari pemerintah.
Montague menyatakan, pemerintah seharusnya melayangkan permintaan maaf kepada para korban, bukan memberi pengampunan.
"Menerima pengampunan berarti menerima bahwa kalian itu salah. Saya tidak pernah bersalah terkait apapun. Saya hanya merasa bersalah telah berada di tempat dan waktu yang salah," tutur Montague.
(ama)