Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon menyatakan, tak akan ada perang antara negaranya dan Rusia pada 2017 mendatang.
Pernyataan ini dilontarkan untuk menanggapi adanya prediksi perang antar Rusia dan Inggris seperti yang ditulis oleh Jenderal Richard Shirreff dalam bukunya yang bertajuk "
2017 War With Russia: An urgent warning from senior military command".Menurut Fallon, prediksi perang antar Inggris dan Rusia yang akan terjadi tahun depan ini terlalu "ekstrem". Banyaknya agresi dari Rusia, tuturnya, tak berarti menandakan bahwa perang akan terjadi antar keduanya dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak orang yang menulis buku mengenai prediksi seseorang dan mencoba menjualnya. Buku ini (Shirreff) merupakan salah satu buku yang bagus. Namun saya tidak setuju perang dengan Rusia akan terjadi tahun depan. Prediksi itu sangat ekstrem," ucap Fallon dalam pertemuan Komite Pertahanan seperti dikutip
The Independent, Rabu (2/11).
Ketegangan antara negara Barat dan Rusia memang meningkat sejak 2014 lalu. Tak sedikit agresi dan aktivitas Rusia memicu kecaman dan ketidaksetujuan pihak Barat terhadap Rusia, mulai dari pencaplokan Crimea pada 2014, aktivitas kapal induk dan kapal selam militer Rusia di perairan Eropa, hingga intervensi Moskow di Suriah.
Menanggapi tulisan Shirreff, Fallon menyebutkan bahwa NATO terus mengawasi dan merespons setiap tantangan. Fallon tidak menegaskan apakah potensi perang antar kedua negara akan tetap ada di masa mendatang.
Sebelumnya, NATO mendesak negara sekutu meningkatkan kontribusi militer di sekitar perbatasan Rusia guna membendung kekuatan Moskow di kawasan.
Rusia dan NATO saling bersitegang menyusul keputusan Rusia untuk mengirimkan kapal induknya ke perairan Eropa untuk menuju Suriah. Keduanya menampakan ketegangan militer di dua negara Balkan, Serbia dan Montenegro.
Hasil survei memaparkan sebagian besar masyarakat Rusia merasa khawatir jika intervensi Moskow akan memicu perang dunia ketiga.
(has/ama)