Pemimpin ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi Diduga Sembunyi di Mosul

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Rabu, 02 Nov 2016 12:29 WIB
Beredar kabar bahwa pemimpin kelompok militan ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, masih bersembunyi di Mosul, yang tengah digempur oleh pasukan Irak.
Beredar kabar bahwa pemimpin kelompok militan ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, masih bersembunyi di Mosul, yang tengah digempur oleh pasukan Irak. (Reuters/Social Media Website via Reuters TV)
Jakarta, CNN Indonesia -- Serangan besar-besaran yang diluncurkan oleh pasukan Irak kepada ISIS demi mengambil alih kota Mosul kini menjadi semakin signifikan, menyusul beredarnya kabar bahwa pemimpin kelompok militan itu, Abu Bakr al-Baghdadi, diyakini masih bersembunyi di Mosul.

Informasi ini diungkapkan oleh Fuad Hussein, kepala staf pemimpin warga Kurdi Irak Massoud Barzani, dalam wawancara ekslusif dengan media Inggris, The Independent. Pejabat senior Kurdi ini menyebutkan bahwa ia mendapat informasi dari berbagai sumber bahwa "Baghdadi ada di sana dan, jika dia dibunuh, itu akan berarti runtuhnya seluruh sistem [ISIS]."

Pada Maret 2015 lalu, Baghdadi sempat dikabarkan terluka parah akibat serangan udara dari koalisi yang dipimpin Amerika Serikat di al-Baaj, sekiitar 28 kilometer dari Mosul. Berita itu menyebar luas, dan ISIS dikabarkan tengah mencari sosok untuk menggantikan Baghdadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun hingga penghujung tahun 2016, ISIS tidak mengklaim memiliki pemimpin baru yang memegang wewenang dan populer seperti Baghdadi.

Baghdadi sendiri memproklamirkan kekhalifahannya dengan nama "Negara Islam Irak dan Suriah", setelah berhasil merebut Mosul pada 2014 lalu.

Menurut informasi yang diterima Hussein, Baghdadi bersembunyi di Mosul sejak delapan atau sembilan bulan terakhir. Selama itu, kepemimpinan ISIS bergantung pada perintah sejumlah komandan yang berbasis di Mosul dan Tal Afar.

Persembunyian Baghdadi di Mosul dapat mempersulit dan memperpanjang pertempuran untuk merebut kembali kota itu. Pasalnya, militan ISIS akan bertempur habis-habisan dan rela mati demi menyelamatkan pemimpin mereka.

"Sudah jelas mereka [ISIS] akan kalah, tapi belum tahu berapa lama pertempuran ini akan berlangsung," ujar Hussein, Rabu (2/11).

Ia juga memaparkan bahwa pasukan Peshmerga Kurdi terkejut atas banyaknya terowongan bawah tanah yang digali ISIS sebagai tempat persembunyian yang tersebar di sekitar Mosul.

Hussein juga memprediksi bahwa perebutan kembali Mosul akan sangat bergantung kepada sejumlah faktor, terutama soal apakah ISIS akan meledakkan lima jembatan yang berada di sepanjang Sungai Tigris, sungai yang membelah kota Mosul menjadi dua bagian.

Sekitar 50 ribu tentara pasukan keamanan Irak, polisi, para pejuang Kurdi Peshmerga, ribuan milisi Syiah dan koalisi pimpinan AS memulai serangan terhadap kelompok ISIS sejak 17 Oktober lalu. Pertempuran diperkirakan akan berjalan alot karena ISIS kerap meluncurkan serangan balik dan menjadikan sekitar 1,5 juta warga Mosul sebagai perisai manusia.

Tentara Irak berhasil menerobos pertahanan kelompok militan ISIS di pinggiran timur Mosul pada Senin (31/10). Pasukan Kontraterorisme Irak (CTS) bergerak maju memasuki Gogjali, zona industri di pinggiran timur Mosul. Komandan CTS, Letnan Jenderal Abdul Ghani al-Assadi, mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa pasukannya telah mencapai tepi distrik Karama di dalam kota.

Perdana Menteri Haider al-Abadi, berbicara di pangkalan udara militer Qayyara di wilayah selatan Mosul, menyatakan pasukan Irak berusaha menutup semua rute pelarian yang diduga akan digunakan oleh ribuan militan ISIS untuk lari dari Mosul. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER