Jakarta, CNN Indonesia -- Selain dari hasil survei nasional pemilu Amerika Serikat, peluang capres dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, untuk mengalahkan rivalnya Donald Trump juga tampak kian menguat dengan hasil survei global terbaru.
Platform survei Showt menunjukan sekitar 71 persen responden dari seluruh dunia mendukung Clinton untuk menjadi Presiden AS ketimbang Trump.
Hasil jajak pendapat yang dilakukan
platform pemungutan suara instan ini bukan merupakan survei ilmiah. Survei tersebut dilakukan pada hampir 100 portal berita terkemuka di seluruh dunia yang menggunakan Showt, termasuk
CNN Indonesia.com. Hasil survei itu menunjukan respons sentimen dukungan dari para pembaca portal berita tersebut.
Total penghitungan suara global menunjukan sekitar 71 persen responden pembaca lebih memilih Clinton sebagai Presiden AS ke-44. Sedangan 43 persen responden lainnya lebih memihak pada Trump untuk menjadi orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Survei Showt ini dilakukan sejak September lalu. Sentimen dukungan suara pada Clinton semakin menguat selang beberapa jam menuju hari H pemilu. Dukungan suara responden Showt yang memilih "ya" pada Clinton meningkat menjadi 75 persen dibandingan Trump yang hanya berhasil meraup suara "ya" sebanyak 37 persen responden.
"Pemilu AS memiliki pengaruh yang cukup besar bagi seluruh orang di planet bumi. Showt untuk pertama kali menyediakan cara bagi warga di seluruh penjuru dunia untuk dapat berpartisipasi dalam pemilu bersejarah ini," ucap pendiri dan CEO Showt Michael March, Selasa (8/11).
Sentimen pendukung Clinton terbesar terdapat di beberapa wilayah seperti negara Eropa, Afrika, Australia, dan Selandia Baru. Clinton jelas menjadi kandidat capres AS di Negara Latin Amerika kecuali Bolivia dan Suriname.
 Peta sentimen dukungan capres AS secara global. (Courtesy showt.com) |
Walaupun sentimen dukungan Clinton dan Trump tercampur di wilayah Asia, Clinton masih menjadi kandidat yang difavoritkan di wilayah ini.
Sentimen dukungan terbesar bagi Clinton berasal dari Afganistan, Indonesia, India, Korea Selatan, Pakistan, Taiwan dan Thailand. Sementara di negara Asia lain seperti Filipina, Armenia, Kazakhstan, Uzbekistan dan Sri Langka, sentimen dukungan Clinton-Trump sama rata.
Di sisi lain, negara-negara Balkan dan Rusia cenderung menunjukan sentimen dukungan bagi Trump. Menurut hasil survei, taipan
real-estate itu berhasil meraup dukungan suara yang kuat di negara Balkan seperti Bosnia & Herzegovina, Bulgaria, Kroasia, Macedonia, Montenegro, Serbia, dan Slovenia.
Sekitar 83 persen responden warga Rusia memiliki pandangan positif dan memilih "ya" untuk Trump maju sebagai Presiden AS. Sementara respons negatif atau "tidak" bagi Clinton dari responden di Rusia mencapai 81 persen.
(ama)