Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komite China-Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Vince Gowan, mengatakan bahwa citra China sebagai pengirim produk murah dan cepat rusak harus diubah.
"China jangan lagi memasukkan produk-produk murah dan cepat rusak. Citra China sebagai penghasil produk-produk seperti itu sudah harus diperbaiki," demikian pernyataan Vince dalam seminar China-Indonesia Business and Development Cooperation yang diselenggarkan oleh RDI di Haikou pada Rabu (16/11), seperti tertera dalam siaran pers.
Vince menekankan bahwa saat Indonesia sedang giat membangun seperti sekarang ini, hubungan dagang antara kedua negara harus diperkuat dengan konsep yang sama-sama menguntungkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain perdagangan, kerja sama ekonomi antara Indonesia dan China juga harus diperkuat melalui jalur investasi. Anggota Komisi I DPR RI, Tantowi Yahya, mengatakan bahwa investasi China di Indonesia masih harus terus digenjot.
Tantowi memaparkan bahwa kini investasi China di Indonesia masih berada di bawah Singapura dan Jepang.
"Namun dengan telah diluncurkan Jalur Sutra Maritim Abad 21, inisiatif baru Cina dalam membangun perekonomian di 65 negara, diharapkan investasi Cina akan meningkat tajam khususnya di bidang infrastruktur dan industri kemaritiman," demikian Tantowi.
Meskipun investasi China sangat dinantikan, Tantowi berharap pengusaha dan investor negeri Tirai Bambu itu tetap memperhatikan permasalahan sosial budaya di Indonesia.
Hal senada juga disampaikan oleh pengamat ekonomi dan perbankan, Felia Salim. Menurutnya, China harus memperhatikan kondisi sosial dan kemasyarakatan di Indonesia.
Felia mengatakan bahwa masuknya tenaga kerja China bersamaan dengan investasi yang ditanamkan sangat meresahkan masyarakat Indonesia. Ia berharap China dapat meninjau ulang permasalahan tersebut.
(asa)