Pengungsi Ibu dan Anak Tewas, Imigran Bakar Kamp di Yunani

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Jumat, 25 Nov 2016 08:46 WIB
Para imigran mengamuk hingga membakar satu kamp penampungan di  Yunani setelah seorang ibu dan anaknya tewas akibat ledakan gas silinder di dalam tenda.
Ilustrasi. (morgueFile/xandert)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para imigran mengamuk hingga membakar satu kamp penampungan di Pulau Lesbos, Yunani, setelah seorang ibu dan anaknya tewas akibat ledakan gas silinder di dalam tenda.

Kepolisian setempat mengatakan bahwa ledakan itu terjadi saat ibu tersebut sedang memasak di dalam tenda. Saat ledakan terjadi, ada tiga anak lain di dalam tenda itu. Mereka terluka dan kini dalam keadaan kritis.

Seperti diberitakan AFP, para imigran menganggap insiden ini terjadi akibat kelalaian petugas. Mereka pun membakar Kamp Moria itu pada Kamis (24/11) sebagai wujud protes terhadap insiden ledakan gas tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gesekan sering terjadi di Kamp Moria yang mengalami kelebihan kapasitas ini. Kamp tersebut sebenarnya dibangun untuk 3.500 orang, tapi kini harus menampung 5.000 imigran.

Sebagian besar kamp Moria sudah hancur akibat bentrokan antara imigran dan kepolisian pada 19 September lalu. Saat itu, ribuan imigran terpaksa meninggalkan kamp tersebut dan baru dapat kembali dua hari kemudian.

Belakangan ini, sering terjadi pembakaran kamp oleh imigran. Rentetan insiden ini mengindikasikan semakin parahnya konflik yang ada di tempat-tempat pengungsian di Eropa setelah Uni Eropa menandatangani kesepakatan yang bertujuan untuk menghentikan banjir imigran.

Hingga saat ini, sekitar 66 ribu imigran dari berbagai negara konflik terdampar di Yunani tanpa nasib yang jelas. (has)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER