Trump Tunjuk Putri Imigran India Jadi Dubes untuk PBB

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 24 Nov 2016 06:54 WIB
Setelah meluncurkan pernyataan kontroversial mengenai minoritas, kini Trump menunjuk putri dari seorang imigran India, Nikki Haley, menjadi Dubes untuk PBB.
Haley yang merupakan Gubernur South Carolina, dikenal sangat kritis terhadap komentar-komentar Trump selama masa kampanye, terutama mengenai imigran. (AFP Photo/Mandel Ngan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah melontarkan berbagai pernyataan kontroversial mengenai kaum minoritas selama masa kampanye, kini presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, menunjuk putri dari seorang imigran India, Nikki Haley, menjadi Duta Besar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"(Haley) adalah seorang pembuat kesepakatan yang andal dan kami akan membuat beberapa perjanjian. Dia akan menjadi pemimpin hebat yang mewakili kami di panggung internasional," ujar Trump dalam pernyataan resminya, seperti dikutip Reuters, Rabu (23/11).

Penunjukkan Haley ini cukup mengagetkan. Pasalnya, Haley yang merupakan Gubernur South Carolina, dikenal sangat kritis terhadap komentar-komentar Trump selama masa kampanye, terutama mengenai imigran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nama Haley mulai menjadi sorotan publik setelah tragedi besar yang terjadi di wilayah pimpinannya pada 17 Juni 2015, ketika sembilan warga kulit hitam tewas ditembak di dalam gereja.

Saat itu, Haley memberikan tanggapan yang sangat keras terhadap aksi penembakan tersebut. Hingga akhirnya, Haley memutuskan untuk menurunkan bendera Konfederasi Amerika dari gedung parlemen South Carolina.

Pada masa Perang Sipil, bendera tersebut dikibarkan oleh pasukan Konfederasi pro-perbudakan dan dianggap sebagai simbol rasisme.

Meskipun kerap berselisih paham dengan Trump, Haley mengaku siap mengemban tugas yang diberikan langsung oleh sang presiden terpilih.

"Ketika presiden mempercayai Anda memiliki kontribusi besar untuk memberikan kesejahteraan bangsa, juga peran negara kita di dunia, itu merupakan panggilan yang sangat penting untuk diindahkan," ucap Haley.

Jika disetujui oleh parlemen, Haley akan menjadi perempuan pertama yang masuk dalam jajaran pemerintahan Trump.

Beberapa pengamat menilai penunjukkan Haley ini memiliki bisa memulihkan citra Trump di mata dunia, tapi juga dapat menjadi serangan balik bagi AS.

Pasalnya, Haley tak memiliki pengalaman di bidang diplomasi kebijakan luar negeri, berbeda dengan Dubes AS untuk PBB sekarang, Samantha Power.

Namun, juru bicara tim transisi Trump, Jason Miller, mengatakan bahwa Haley sudah membuktikan keunggulannya dalam menjalin hubungan dagang internasional yang baik saat menjabat sebagai Gubernur South Carolina.

"Ia bekerja sangat fantastis di South Carolina, membantu meningkatkan perekonomian, termasuk dengan beberapa perdagangan luar negeri dan misi rekrutmen bisnis," tutur Miller.

Meskipun demikian, para pengamat beranggapan, peran AS di PBB lebih besar dari sekadar perdagangan. AS merupakan salah satu dari lima anggota Dewan Keamanan PBB yang memiliki hak veto.

Sejumlah pengamat pun mulai mempertanyakan arah kebijakan luar negeri Trump. Sebelumnya, Trump pernah mengatakan bahwa peran besar AS bagi dunia yang ia kejar adalah mengakhiri "kegilaan yang terjadi di Suriah." (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER