Jakarta, CNN Indonesia -- Taiwan melontarkan protes keras kepada Malaysia karena mendeportasi 21 warganya yang diduga menjadi pelaku penipuan ke China.
"Aksi Malaysia ini telah secara serius melukai hak warga negara kami, dan mencederai persahabatan lama antara Taiwan dan Malaysia," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Taiwan yang dilansir
Reuters, Rabu (30/11).
Ada total 74 total tersangka yang dikawal oleh Kepolisian China dari Malaysia ke Wuhan pada Selasa. Sebanyak 53 orang lainnya dalam rombongan tersebut memang berstatus warga negara China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puluhan orang tersebut diduga terlibat dalam kasus penipuan telekomunikasi senilai jutaan dolar.
Dalam pernyataan itu, Kemlu Taiwan juga menyebut kepolisiannya sempat bekerja sama dengan Malaysia untuk memulangkan para tersangka itu. Namun, Beijing terus mendesak untuk mengirim para tersangka ke China.
Selain itu, pemerintah Taiwan menyebut aksi sepihak Beijing merusak kesepahaman dan dan fondasi kerja sama antar badan keamanan. Pasalnya, penindakan terhadap kasus penipuan lintas negara juga bergantung pada kerja sama dua pihak.
Terkait hal ini, Kemlu Malaysia sama sekali belum memberikan tanggapan.
Laporan
Xinhua yang dilansir
Reuters menyebut deportasi ini sebagai bagian dari kerja sama antara Malysia dan China dalam penindakan terhadap kelompok penipu yang kerap menyasar warga Tionghoa.
Puluhan tersangka tersebut diduga terlibat dalam lebih dari 500 kasus penipuan. Mereka beraksi lewat jaringan internet dan telepon, meraup keuntungan lebih dari US$8,7 juta.
Malaysia tidak mempunyai hubungan diplomatis dengan Taiwan dan memandang negara tersebut sebagai bagian dari China.